[PORTAL-ISLAM.ID] Desakan agar penghitungan suara pilpres lewat Situng KPU dihentikan disuarakan Tim IT Badan Pemenangan Nasional. Sebab, saat ini kesalahan bukan berkurang namun makin bertambah.
Juru bicara Tim IT BPN, Agus Maksum, mengatakan sejak awal sudah mengingatkan KPU agar memperbaiki kesalahan dalam Situng KPU, baik sistem pertahanan IT maupun kesalahan input data. Namun, tidak ada upaya perbaikan.
“Bukannya berkurang, sekarang Situng malah tambah kacau dan brutal. Ini bukan kesalahan, tapi sudah kecurangan. Awal-awal, kesalahan input sekitar 100 sampai 700 suara. Sekarang malah ribuan, belum lagi yang tidak dilampiri C1,” ujarnya di sela acara ‘Doa Anak Negeri’ untuk Kemenangan Prabowo-Sandi di Surabaya, Jumat malam, 3 Mei 2019.
Selain itu, Agus Maksum, juga heran dengan pernyataan KPU jika Situng KPU tidak bisa dijadikan dasar dalam penentuan jumlah perolehan suara di Pemilu 2019. Padahal, Situng ini menjadi rujukan dan dipantau masyarakat.
“KPU sudah membuat disclamer yang artinya tidak bisa mengendalikan Situng yang dimilikinya. Lantas siapa yang mengontrol? Situng ini dipantau masyarakat dan menjadi rujukan, kalau tidak bisa mengendalikan, harus dihentikan daripada menyebar hoaks,” tegasnya.
Selain kesalahan input data, pola Situng dalam menghitung suara juga mengarah pada pengiringan opini publik seakan pasangan 02 sudah kalah karena persentase perolehan suara tak pernah berubah.
“Daerah suara 02 belum juga dimasukkan, ini hanya menggiring opini publik saja. Ada pihak lain di luar KPU yang mengendalikan Situng ini. Kalau mau memperbaiki sebenarnya mudah. Siapa yang upload, lewat admin siapa, komputer apa dan di mana upload-nya, bisa ketahuan. Tapi kenapa KPU tidak bisa memperbaiki,” katanya.
Apa yang dilakukan KPU terhadap Situng hanya melakukan perbaikan terhadap kesalahan yang diketahui masyarakat.
“Istilahnya orang sini, yang konangan yang diperbaiki, yang tidak ya bablas,” katanya.
Sumber: Viva