[PORTAL-ISLAM.ID] Keinginan Wiranto untuk membentuk tim hukum nasional untuk memonitor setiap ujaran pata tokoh politik yang dinilai menghasut rakyat pasca pemilu, termasuk pula ujaran yang dinilai menyerang Presiden, dan menutup media yang memuat tulisan terkait hal-hal tersebut, memancing reaksi luas warganet.
Salah satu tokoh yang kritis menanggapi keinginan Wiranto ini adalah Said Didu, mantan petinggi di Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN.
Berkicau melalui akun twitternya, Said Didu menegur keras Wiranto dan mempertanyakan beberapa poin terkait rencana Wiranto tersebut.
Selain itu, Said Didu juga mengingatkan Wiranto untuk berlaku adil.Pak Menkopolhukam pak @wiranto1947 yth, sesuai keinginan Bpk akan monitor ucapan tokoh, mhn penjelasan :— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) May 7, 2019
1) kriteria tokoh yg dimonitor
2) kriteria ucapan yg dianggap melanggar
3) apakah Bpk msh ingat pasal kebebasan berpendapat dlm UUD 45 ?
4) apakah Bpk msh setuju demokrasi?
Pak @wiranto1947 yth, sebelum mengawasi ucapan tokoh mohon perkenan agat membuat penafsiran pasal 28E UUD 45 ttg kebebasan berkumpul, berserikat dan mengeluarkan pendapat agar Bpk bisa berlaku adil.— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) May 7, 2019
Ingat Pak, di akhirat yg akan ditanyakan kpd pemimpin adalah keadilannya
Cuitan Said Didu ini pun ditanggapi warganet.
"Penjahat kayak @wiranto1947 mana paham begituan๐ธ๐ธ๐ญ Itu Lohhh lihat jeritan orang timur timur yg ingin mengadili @wiranto1947 tahun 2013," cuit @Mahjarona1.
"Percuma aja Pak dikasih Beginian. Orang Klo Mau Mempertahankan Kekuasaan Akan Melakukan Segala Cara Untuk Membungkam Musuh Politik, Kelihatan Wajah Wajah Mereka sangat Cemas Klo Prabowo Jadi Presiden, Makanya segala Upaya dilakukan demi Menjegal Kemenangan Prabowo," cuit @FandhuW89.
"Wiranto penakut... diajak buka2an tragedi 98 ama pa Kivlan mlh ngajak sumpah pocong... sy doain tiap mlm didatangi pocong bnran lho. Apa sy akan ditangkap? ga.. lah.. krn sy bukan tokoh toh ๐♀," cuit @HilyaInna.