[PORTAL-ISLAM.ID] Din Syamsuddin, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengusulkan supaya dibentuk Tim Pencari Fakta Sebab-sebab Kematian Petugas Pemilu.
Din Dorong Pembentukan TPF Ratusan Petugas Pemilu Tewas https://t.co/z3niItrGCj— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) May 3, 2019
Pembentukan Tim Pencari Fakta Kematian Petugas Pemilu yang disingkat TPF KPP sangat penting. Setidaknya ada lima alasan perlunya dibentuk TPF KPP.
Pertama, alasan ideologis. Pembukaan UUD 1945 memerintahkan “Untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.”
Siapapun dan dari manapun asal usulnya, setiap bangsa Indonesia harus dilindungi jiwanya (nyawanya), agamanya, budayanya, kepercayaannya, dan lain sebagainya.
Penanggungjawab pertama untuk melindungi setiap bangsa Indonesia adalah negara yang dipimpin oleh seorang Presiden dan Wakil Presiden.
Saya sangat apresiasi para petugas di TPS yang bekerja sampai larut malam tadi malam untuk menghitung hasil perolehan Pilpres dan parpol peserta Pemilu 2019. Mereka adalah pahlawan demokrasi semoga tetap memegang kejujuran dan kebenaran tdk terkontaminasi politik uang.— Musni Umar (@musniumar) April 18, 2019
Kedua, alasan humanity (kemanusiaan). Manusia Indonesia mempunyai hak untuk hidup dan memperoleh keadilan sebagaimana tercantum dalam sila kedua dari Pancasila yaitu “kemanusiaan yang adil dan beradab” dan pasal-pasal mengenai hak-hak asasi manusia yang tercantum dalam UUD 1945.
Ketiga, alasan teologis. Dalam Islam, nyawa manusia sangat berharga sehingga wajib dijaga, dipelihara, dilindungi. Membunuh satu orang, sama seperti membunuh semua orang. Allah menegaskan dalam Alqur’an surah Al Maidah ayat 32 yang artinya “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya…”
Keempat, alasan sosiologis. Masyarakat sangat prihatin dan mempertanyakan apa yang menjadi penyebab meninggalnya 440 orang lebih dan ribuan orang sakit petugas Pemilu.
Civitas Akademika Univ. Ibnu Chaldun sampaikan duka yg dlm kpd Petugas Pemilu yg wafat yg lampaui 100 Org dan slrh keluarganya. Semoga husnul khatimah. Mrk pejuang demokrasi. Hargai pengabdian dan pengorbanan mrk dgn jujur dan benar hentikan kecurangan https://t.co/DNOvwRVqMx— Musni Umar (@musniumar) April 23, 2019
Innalillahi wa innailaihi raji'un. Sy doakan 225 org, petugas Pemilu yg wafat husnul khatimah. Petugas Pemilu kali ini paling banyak korban. Mrk pahlawan demokrasi. Semoga kita yg masih hidup terus berjuang mewujudkan perubahan sesuai aspirasi rakyat https://t.co/7jvzVoHJAA— Musni Umar (@musniumar) April 26, 2019
Saya bersedih dan berduka atas wafatnya 318 petugas KPPS dlm menyelenggarakan Pemilu 2019. Itu blm termasuk petugas Bawaslu dan Polisi. Sebaiknya ada otopsi supaya diketahui penyebab mrk meninggal. Sdh banyak korban curang lagi. Siapa bertanggungjawab? https://t.co/DfAfppPQZF— Musni Umar (@musniumar) April 30, 2019
Jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia kembali bertambah. Hingga malam ini sebanyak 440 petugas KPPS dilaporkan meninggal dunia. https://t.co/M3FrbI77mD— detikcom (@detikcom) May 4, 2019
Keprihatinan itu, wajib direspon dengan membentuk Tim Pencari Fakta Kematian Petugas Pemilu, agar seluruh bangsa Indonesia mengetahui penyebabnya, dan mengambil pelajaran dari peristiwa tragis tersebut.
Kelima, mencegah terulangnya kematian massal petugas Pemilu dan ribuan orang sakit. Kalau dibiarkan dan seolah tidak ada masalah, maka saya khawatir tidak ada yang mau menjadi petugas Pemilu di masa yang akan datang.
Orang normal dan yang berakal sehat pasti tidak mau mati sia-sia, kecuali dalam rangka membela agama, banyak yang rela syahid karena balasannya syurga.
Dibentuk Oleh Presiden JokowiPemilu 2019 yg ditengarai sarat dgn kecurangan, sejatinya telah meruntuhkan demokrasi yg bermakna pemerintahan dr rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Bukan hanya itu, ttpi mengubur kepercayaan publik. Sila baca kupasan saya berikut ini. https://t.co/MtJH48p2D9— Musni Umar (@musniumar) April 30, 2019
Tim Pencari Fakta Kematian Petugas Pemilu, sebaiknya dibentuk dan yang membentuk adalah Presiden Jokowi.
Menurut saya pembentukan TPF KPP walaupun mereka yang meninggal dunia berkaitan dengan pelaksanaan tugas Pemilu yang merupakan agenda politik, tetapi tidak usah dikaitkan dengan politik Pemilu.
Pembentukan TPF KPP semata-mata untuk mewujudkan tugas negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan empat alasan lain yang dikemukakan, sehingga tidak ada alasan untuk menolak pembentukannya.
Anggota TPF KPP saya usulkan terdiri dari para tokoh masyarakat, tokoh agama seperti Din Syamsuddin, Magnis Suseno, para pakar dan cendekiawan. Saya usulkan masa kerja TPF KPP sekitar 3 (tiga) bulan atau sampai semua fakta jelas terungkap. Jika diperlukan demi bangsa dan negara, saya siap menjadi anggota Tim Pencari Fakta Kematian Petugas Pemilu.
Prihatin keadaan bangsa. Kita hrs kembali membangun akhlak dgn menanamkan nilai2 kejujuran, kebenaran, keadilan disamping ilmu dan kemampuan literasi. Wwcr Trans TV pic.twitter.com/MafQVtD3Jl— Musni Umar (@musniumar) April 25, 2019
Penulis: Musni Umar