[PORTAL-ISLAM.ID] Komisi Pemilihan Umum (KPU) diberbagai kesempatan menyebut kelelahan sebagai penyebab utama kematian ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Penjelasan tersebut rupanya tidak menjawab pertanyaan publik.
Salah satu yang meragukan alasan KPU adalah Tim medis Medical Emergency Rescue Committee (MER-C).
MER-C menolak jika kelelahan yang dijadikan alasan. Pernyataan ini disampaikan Presidium MER-C, Yogi Prabowo. Dia menegaskan, harus ada penyelidikan terkait faktor lain yang lebih signifikan.
“Kelelehan itu tidak bisa dijadikan kambing hitam penyebab kematian. Kita harus tahu lebih detail, kalau di media penyebab kematian karena kelelahan (itu) tidak ada,” ujarnya di Sekretariat MER-C di Jakarta Pusat.
Yogi menjelaskan, dalam dunia medis, kelelahan tidak bisa dijadikan alasan kuat sebagai penyebab kematian. Alasan seperti itu hanya pantas diutarakan oleh orang awam.
Lantaran tak terima KPU manjadikan kelelahan sebagai kambing hitam, MER-C akan membentuk tim mitigasi kesehatan bencana Pemilu 2019.
Dalam tim mitigasi ini, sejumlah dokter ahli akan dilibatkan. Di antaranya dokter spesialis penyakit dalam, ahli Kardiologi, ahli rehabilitasi Medik, Kedokteran kerja, ahli Neurologi, ahli forensik, dan ahli Psikolog.
Jumlah petugas penyelenggara Pemilu 2019 yang meninggal dunia terus bertambah. Data sementara per Selasa (7/5/2019) secara keseluruhan petugas yang tewas mencapai 554 orang, baik dari pihak Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) maupun personel Polri. Sementara petugas yang sakit 3.788 orang.
Selengkapnya video: