[PORTAL-ISLAM.ID] Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan demonstrasi bisa menjadi besar apabila ada sumbatan dalam menyalurkan aspirasi.
BPN Prabowo-Sandi bersama elemen masyarakat akan menggelar aksi besar-besaran pada 20, 21 dan 22 Mei menolak hasil Pemilu 2019 khususnya Pilpres yang dinilai penuh dengan kecurangan.
Fahri menganalogikan aspirasi adalah air yang terus mengalir, itu sebabnya harus disalurkan kepada pihak yang tepat.
"Jika demonstrasi membesar siapa yang salah? Yang salah adalah sumbatan yang dibuat pada aspirasi. Arus pikiran dan aspirasi itu seperti air. Ia hadir untuk disalurkan, kalau dibendung ia akan membesar," jelas Fahri di akun twitternya, Sabtu 18 Mei 2019.
Menjadi bahaya apabila aspirasi tersebut tidak disalurkan dengan baik. Maka akan membentuk bendungan yang dapat menciptakan kerusakan.Jika demonstrasi membesar siapa yang salah? Yang salah adalah sumbatan yang dibuat pada aspirasi. Arus pikiran dan aspirasi itu seperti air. Ia hadir untuk disalurkan, kalau dibendung ia akan membesar. Jika tak ada kanal saluran, ia berpotensi menciptakan air bah dan kerusakan.— #ArahBaru2019 (@Fahrihamzah) May 18, 2019
"Jika tak ada kanal saluran, ia berpotensi menciptakan air bah dan kerusakan," tandasnya.
Masih dalam lanjutan cuitannya, Fahri menegaskan tugas negara saat ini demi mengaliri aspirasi adalah dengan menciptakan salurannya. Sehingga aspirasi tersebut sampai kepada tujuannya yang tepat.
"Dalam demokrasi kita diberi kebebasan dan karenanya pikiran dan aspirasi mengalir bebas. Tugas negara adalah menciptakan saluran sehingga pikiran yang mengalir sampai ke tempat tujuan. Seperti air, yang sampai ke rumah manusia, atau peternakan dan sawah perkebunan. Sehat!" tutup Fahri.
Sumber: RMOL