(Jubir FPI Munarman, SH)
[PORTAL-ISLAM.ID] Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbarunya yang salah satunya dukungan suara pemilih Front Pembela Islam atau FPI.
Menurut klaim survei LSI Denny JA, ada 41,2% sampai 47,6% suara di pemilih FPI yang memilih Jokowi-Maruf.
Merespons hasil survei tersebut, FPI menyebut kalau ngibul (bohong) jangan kebangeten.
"LSI Denny JA kalau lagi ngibul gitu deh. Entar dibilang pemilih FPI ingin tinggal di bulan," kata Juru Bicara FPI, Munarman kepada VIVA, Selasa malam, 2 April 2019.
Mantan ketua umum YLBHI itu mengkritik jangan sampai LSI Denny JA menyalahgunakan ilmu statistik.
Penyalahgunaan ini dengan membentuk opini. "Kalau ngibul dan menghayal jangan yang kebangetan gitu deh. Itu sudah bisa disebut ‘survey collar crime’ menyalahgunakan ilmu statistik," tutur Munarman.
Dia menegaskam terkait survei tersebut, tak ada satupun anggota FPI yang menjadi responden. Meski ia paham dengan diksi 'di pemilih FPI' yang artinya pemilih tersebut bisa bukan anggota FPI.
"Saya pahamlah dia menggunakan diksi "di pemilih FPI" artinya responden tersebut bukan anggota FPI, tapi anehnya dalam analisanya, LSI Denni JA menyatakan bahwa tidak semua satu pandangan dengan sikap pimpinan ormas tersebut," ujar Munarman.
Kata dia, justru pernyataan dalam survei itu yang janggal karena tak nyambung. "Lha kan yang disurvei bukan anggota FPI, kok tiba tiba disebut berbeda sikap antara pimpinan dengan responden yang di survei. Kan enggak nyambung itu," ujarnnya.
Menurut dia, cara ini sebagai upaya sengaja missleading informasi. Ada kesesatan berpikir sehingga tak bisa membedakan antara pembentukan opini dengan persepsi fakta. "Pola pola penyesatan berfikir seperti ini hanya bisa dilakukan di kalangan orang orang dungu. Orang orang yang enggak bisa membedakan antara pembentukan opini dan persepsi dengan fakta," ujarnya menjelaskan.
Kemudian, ia menyinggung hasil survei LSI Denny JA terkait hasil Pilgub DKI 2017, Pilgub Jabar 2018, dan Pilgub Jateng 2018. Munarman mencontohkan, untuk Pilgub DKI misalnya di survei tersebut pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno tersingkir di putaran pertama karena hanya mendapatkan 21 persen. Namun, faktanya Anies-sandi lolos dan memenangkan pilgub.
"Dalam beberapa survei pilgub, seperti di Jateng, Jabar dan DKI survei LSI Deni JA juga ngawur abis. Dengan catatan track record seperti ini, maka LSI Deni JA sudah terbukti survey collar crime," tuturnya. [VIVA]