[PORTAL-ISLAM.ID] Kampanye akbar 7 April 2019, akan menjadi titik penentu, apakah Ibukota sudah "takluk" atau tidak. Menaklukkan ibukota itu adalah modal utama untuk menguasai negara.
Jakarta memang menjadi pusat penentuan bagi kemenangan, karena di Jakarta semuanya akan menjadi titik tolak bagi Indonesia.
Kebangkitan politik di negara manapun dalam belahan dunia manapun adalah dimulai dari ibukota dan akan "menginvansi" seluruh daerah di wilayah Indonesia.
Itulah pentingnya ibukota harus menjadi arus utama politik pilpres 2019. Dalam realitas sosial Jakarta telah menjadi pusat perjuangan politik ulama. Dan ulama itu, sudah melabuhkan pilihannya kepada Prabowo-sandi.
Tidak ada yang bisa membantah, keberhasilan "oposisi" merebut Jakarta dari tangan partai berkuasa merupakan sebuah kemajuan yang paling gemilang. Sementara kekuasaan, setelah kalah dari ibukota ia cenderung merosot.
Titik yang paling menentukan itu adalah persatuan Umat Islam dalam satu cita dan pandangan yang berujung pada 212. Sebagai momen historis yang menjadi ingatan kolektif masyarakat, 212 adalah ruh perubahan.
Gerakan 212 itu juga seperti telah menjadi sebuah jalan baru untuk mengakhiri kekuasaan. Inilah yang mencemaskan Penguasa yang sekarang jadi petahana.
Pertemuan akbar 7 April nanti, menjadi sebuah momen pengulangan sejarah yang akan merebut suasana kebatinan pemilih yang masih bimbang.
Histeria massa akan membawa dampak yang paling menggetarkan hati yang masih bimbang. Jadi sangat penting memutihkan Gelora Bung Karno untuk mengakhiri segala kebimbangan dan sekaligus memuluskan kemenangan Prabowo - Sandi.
Ini akan bertemu pada satu narasi besar, bahwa perubahan telah datang dan yang ingkar akan sirna. Narasi inilah yang akan mempertemukan kita dalam seragam putih yang menjadi lambang kesucian.
Di GBK akan menjadi titik penting peralihan suara Undicided Voters ke Oposisi. Ia akan menarik seluruh wilayah untuk menyaksikan histeria itu, lalu menggerakan hati yang masih ragu.
Itulah pentingnya kita putihkan GBK dalam satu nafas gerakan, "Indonesia Menang" negara adil-makmur. Semua menyatu dalam satu panggilan yaitu perubahan telah datang.
Selain sebagai titik penentu, pertemuan GBK juga akan menjadi klimaks dari histeria massa diberbagai daerah. Sambutan hangat dan berkumpulnya kekuatan rakyat di daerah-daerah harus disambut dengan sebuah pertemuan besar di ibukota.
Hal ini sekaligus menjadi bagian penting untuk mempengaruhi pertemuan selanjutnya. Ini psikologi massa, dan ia akan menyatu dalam satu nafas perubahan.
Kebalikannya, petahana akan menjadi ciut dan ia akan semakin mengecil. Sebab petahaha hanya mengandalkan massa yang mengambang, apalagi dikerahkan dengan mobilisasi, tidak memiliki kekuatan apapun, sebab mereka berkumpul hanya untuk satu euforia belaka.
Kekuatan massa seperti yang diperlihatkan pertahanan adalah kekuatan massa yang tidak tentu pilihan. Justru massa petahana ini adalah undicided voters itu.
Itu artinya, menggerakkan segala kekuatan rakyat untuk menjadi bagian dari #PutihkanGBK adalah momen penting untuk meyakinkan masyarakat bahwa perubahan itu tidak bisa dibendung lagi.
Karena itulah para ulama menyeru kepada umat dan rakyat Indonesia, untuk berkumpul di Jakarta dalam satu nafas perubahan untuk indonesia yang Adil-makmur dan sejahtera - baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur.
Ajakan ulama dan tokoh-tokoh politik nasional tersebut akan menggerakkan jutaan orang, dan seperti yang saya katakan semua keraguan pilihan rakyat seluruh indonesia akan berakhir dan segera bersikap untuk memilih Prabowo Sandi.
Memang harus disadari efek electoral dari kampanye akbar di GBK dan ajakan "Putihkan BGK" sangat besar dan bahkan justru menjadi penentu kemenangan Prabowo Sandi di pilpres 17 April 2019.
Umat dan rakyat harus menyambut seruan ulama dan tokoh-tokoh politik ini. Sehingga massa tidak hanya berada di dalam GBK, tetapi menyebar jauh hingga sampai keluar.
Massa kampanye Akbar itu, harus seperti massa 212 yang pernah menjadi penentu kemenangan. Jutaan umat dan rakyat perlu hadir meramaikan suasana GBK sehingga melimpah ruah.
Biarkanlah Jakarta menjadi putih karena massa rakyat dan umat, peerlihatkan Jakarta menjadi pusat utama kekuatan 02, tunjukkan bahwa massa itu bukan kerumunan, tetapi massa yang termobilisasi oleh pikiran dan perasaan.
Biarkanlah Kota Jakarta menyaksikan bagaimana semangat perubahan itu datang dari dirinya. Buktikan kepada seluruh Indonesia dan dunia bahwa kekuatan umat dan rakyat telah menyatu bersama prabowo sandi.
Dari Jakarta kita rebut kekuasaan dengan pemilu dan dengan pertemuan Akbar di GBK kita berikan angin perubahan yang dahsyat kepada seluruh rakyat Indonesia.
Massa ini akan menjadi sejarah penting perubahan politik Indonesia. Sehingga hari-hari depan dengan semangat Gotong royong kita bisa bangun Indonesia.
Mari kita ajak saudara kita, keluarga kita, tetangga kita, dan handaitaulan kita, untuk menyumbangkan tenaganya demi perubahan Indonesia dan demi kemenangan Indonesia. Indonesia yang adil dan makmur.
Wallahualam bis shawab.
Penulis: Ahmad Yani