[PORTAL-ISLAM.ID] Keprihatinan Lini Zurlia, seorang aktivis perempuan akan penyelenggaraan Pemilu yang menurut catatan KPU hingga sore ini merenggut nyawa 90 orang petugas KPPS dan menyebabkan ratusan petugas lainnya jatuh sakit, ditanggapi miring oleh pianis dan musisi Ananda Sukarlan.
Ananda Sukarlan yang dikenal luas sebagai pendukung capres petahana Joko Widodo, menyebut cuitan keprihatinan Lini yang disampaikannya dalam bahaaa Inggris dan dibagikannya melalui media sosial twitter, sebagai bentuk upaya mempermalukan bangsa. Tak hanya itu, Ananda pun meminta Lini berhenti mempermalukan diri sendiri dengan mempelajari bahasa Inggris.
Young lady, before you try to embarrass your country with any excuses, I suggest you stop embarrassing yourself by learning better English. https://t.co/2k0bP7RdJJ— Ananda Sukarlan (@anandasukarlan) April 22, 2019
Mendapat respon yang tak relevan dengan cuitannya, Lini Zurlia tak tersinggung. Dengan bijak ia malah mengajak Ananda peduli pada kematian para petugas akibat buruknya sistem Pemilu tahun ini.
Namun, sikap rendah hati Lini justru memicu warganet untuk merespon keras cuitan Ananda ini. Salah satunya, feminis dan penulis asal Australia Kate Walton yang dengan keras menegur Ananda dan menyatakan bukan Bahasa Inggris Lini yang memalukan, melainkan perilaku Ananda Sukarlan.
Seriously? Your attitude is what is embarrassing, not Lini's English.— Kate Walton (@waltonkate) April 22, 2019
Berikut respon keras warganet lain untuk Ananda.
@rudino1: typical amat lu om, adhominem argumentum, nyerang personal org yg bukan substansi. Maafkan ya mbak, typical org2 yg gemar mengaburkan pesan dg argumen ga nyambung
@roythaniago: Kalau tak bisa melawan pesannya, maka matikan si pembawa pesan. Caranya?
1. Delegitimasi posisinya sebagai "young lady"
2. Delegitimasi caranya menggunakan bahasa
Dengan demikian pesannya hilang. Demikian sonata malam ini.
@BuruhSiluman: Non-native English speakers speaking imperfect English is a form of decolonial praxis. Language dispossession is one of several forms of dispossessions through which colonial & capital expansion work.
@hollaback_JKT: 1. The use of “young lady” is super condescending (shows you have mastered sexist uses of the English language)
2. The fact that you are more concerned with grammar policing than the facts @Lini_ZQ stated- at least 75 people are dead- is sad
@sheknowshoney: Banyak yang salah nangkep @Lini_ZQ di tweet ini Zack. Kalo lihat dari thread awal maksudnya jangan jadi selesai di pahlawan demokrasi doang. Tapi hrs ada perbaikan segera krn ga seharusnya ada korban jiwa, pemerintah harus acknowledge dan ada pemberian kompensasi, dll.
@panca66: Mending loe suruh tuh Jokowi les Inggris daripada loe suruh2 anak ini les Inggris