[PORTAL-ISLAM.ID] Selain untuk kepentingan pencalegan politisi Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso, sebanyak 400 ribu amplop berisi uang Rp 8 miliar lebih bercap jempol diduga kuat untuk kepentingan serangan fajar paslon nomor urut 01 Jokowi-Maruf di daerah pemilihan (Dapil) 2 Jawa Tengah.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono dalam keterangan tertulis.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono menduga ada peran oknum menteri di balik penyiapan amplop dengan cap jempol untuk serangan fajar Pemilu yang disita KPK dari politikus Golkar Bowo Sidik Pangarso.
"Master mind amplop cap jempol berisi duit itu diduga seorang menteri. Sebanyak 400 ribu amplop cap jempol Bowo Pangarso sudah jelas untuk kepentingan serangan fajar Joko Widodo - Maruf Amin di Dapil dua Jateng," ucap Arief melalui pesan whatsApp, Kamis (4/4/2019).
Dia mengatakan, tidak mungkin uang senilai Rp 8 miliar yang dikemas dalam puluhan kardus tersebut hanya untuk kepentingan Bowo selaku caleg petahana Partai Golkar nomor urut 2 di Dapil 2 Jateng.
"Caleg DPR RI Partai Golkar kan pasti punya tugas untuk memenangkan cap jempol sebagai lambang pasangan Jokowi - Maruf," jelas Arief.
Dia menambahkan, amplop berisi uang Rp 50.000 dan Rp 20.000 itu punya dua fungsi, yakni untuk mendulang suara bagi capres - cawapres 01, sekaligus Bowo selaku caleg Golkar.
"Yang pasti lagi Bowo Pangarso melakukan pengerukan uang BUMN bukan inisiatif sendiri atau tidak ada perintah ya. Pasti ada master mind-nya dari menteri untuk cari dana serangan fajar dari BUMN," tambah pentolan salah satu organisasi buruh BUMN ini.
Arief juga mendorong lembaga antirasuah menyelidiki temuan amplop cap jempol berisi uang tersebut, hingga tuntas sampai ke otak pelaku yang menyiapkan “amunisi” serangan fajar itu.
Sumber: JPNN