Anda benar Prof..
Bahwa Kantong-kantong pemenangan 02 adalah Basis Islam Garis Keras..
Lihat...
Di Aceh muncul Cut Nyak Dien, Ada Teuku Umar, Laksamana Malahayati, Cik Di Tiro, Panglima Polem dan banyak lagi.. Anjing-najing Penjajah menyebut mereka Radikal..
Kita ke Minang Pak Prof..
Disana ada Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Nanrenceh, Harimau Nan Salapan dan masih banyak lagi.. Kompeni menyebut mereka Radikal prof..
Kita ke Sulsel Prof..
Kami sebutkan Para pendahulu radikal kami Sultan Hasanuddin, La Maddukelleng, Ranggong Daeng Romo, Karaeng Pattingngalloang dan banyak lagi... penjajah menyebut mereka Radikal.. jadi anda benar prof...
Oh iya..Kita ke Kampung anda prof.. Madura..
Disana ada Kyai Abdullah Sajjad, Sunan Cendana, Kyai Mangundireja dan Sakera si Mandor tebu.. mereka adalah ekstrimis menurut anjiing-anjing penjajah...
Itu cuma sebagian Pak Prof..
Masih banyak lagi "Kantong-kantong Islam garis keras" yang dulunya sangat dibenci Penjahah...
Dan Kami bangga menjadi anak keturunan mereka...
Kami bangga menjadi penerus para "Islam Garis Keras" tsb... Mereka mengajarkan kami untuk merdeka.. menjadi Tuan di Negeri sendiri.. dan tidak menjadi Penjilat...
Mereka mengajarkan kepada kami..apa itu Izzah...
Sekali lagi anda benar Prof...
(Fathul Andalush)
dr tweet @syarif_alkadrie.— Kak DuL 🔞 (@dulatips) 27 April 2019
Kata Mahpud MD, kantung2 yg memenangkan 02 adalah provinsi2 garis keras dalam agama.
Apa tanggapan netizen?pic.twitter.com/dsAVHyIel0
Andai Jabar menang Jokowi, apakah Prof @mohmahfudmd juga masih bilang di sana tempatnya Islam Keras?
— Mustofa Nahrawardaya (@AkunTofa) 28 April 2019
Namun saya bersyukur Prof. Basis Prabowo masih basis Islam. Bukan basis PKI.