[PORTAL-ISLAM.ID] PENJELASAN:
Tidak ada selisih resolusi pada bagian logo, topi, wajah, pakaian, bahkan bgnya juga.
100% sama.
Itu cara terbaik melakukan forensik foto
Para ahli DI (Digital Imaging) atau sederhananya pembuat FOTO DUSTA, bisa saja dia punya keahlian luar biasa dalam melakukan manipulasi foto pada teknik montage.
Tapi mereka tak akan bisa lolos dari forensik foto. Dan hanya para fotografer yang punya jam terbang lebih saja yang memahami ilmu forensik foto.
Karena seperti halnya dokter bedah, tidak semua dari mereka memahami ilmu bedah forensik.
Dan cara terbaik dalam melakukan forensik pada karya foto dan video (film, foto yang bergerak) adalah dengan menggunakan standart BEDAH RESOLUSI.
Jika ada selisih resolusi pada setiap bagian, maka foto itu bukan lagi foto yang original.
Bahkan editing pada foto asli pun bisa mengakibatkan selisih resolusi (kepadatan pixels) pada setiap bagian foto.
Sedangkan dalam foto-foto tentang pria bertopi dengan logo PKI (komunis) yang telah beredar di mendos itu, setiap orang sebenarnya bisa lakukan sendiri forensik selisih relolusi pada foto tersebut, termasuk anda jika anda punya kemampuan melakukan itu.
Forensik foto itu bagian tersulit sebenarnya bukan pada membuat kesimpulan apakah foto itu asli atau dusta, atau bahkan itu foto original (foto asli yang tidak mendapat sentuhan editing, termasuk editing brightnest-contrast, saturation dan colour balance), atau foto asli yang sudah mengalami proses editing post production.
Yang cukup menantang adalah forensik pada ASAL USUL FOTO, bahwa foto tsb sumber asalnya dari mana: kamera dan lensa yang digunakan, serta segala yang berkaitan dengan proses foto tsb dibuat.
ANALISA TEKNIS:
Foto lelaki bertopi hitam dgn logo PKI (kumunis) adalah FOTO ASLI.
Kemudian para cebong bikin foto editan dengan membuat perbandingan pin yg lain pada topi, dgn mengganti pin bukan logi PKI. Foto editan itu mereka sebut HOAX.
Di sampingnya, mereka juga bikin foto editan lagi, dgn menghilangkan pin logo PKI pada topi. Mereka menyebut itu foto Asli.
Lalu cebong playing victim menuduh foto pertama (ASLI) yang tersebar di medsos sebagai foto HOAX.
Namun kesalahan dasar editing dia adalah:
1. Menggunakan teknik brush tools dalam proses editing, yg seharusnya jika dia punya kemampuan bikin foto dusta (Digital Imaging) yg baik, dia pasti pake teknik copy montage, kemudian dirapikan dgn mengunakan eraser tools secara bertahap mulai 100% hingga 30% pada bagian tepi layer montage.
3. Brush tools yang dia gunakan juga tidak mempertimbangkan valiu dan intensitas colour, ini kesalahan fatal yg mengakibatkan antara bagian editing dgn topi asli mengalami split colour.
3. Teknik brush tools dia juga sangat gegabah. Selain mengabaikan colour balaching pada setiap bagian yg dibrush, tools yg dia gunakan juga tidak diatur intensitasnya secara bertahap, maka terjadi juga split valiu pada bagian topi asli dgn hasil editing.
4. Kesalahan teknik editing juga menghasilkan slit pixels resolution, antara pixels pada bagian topi asli dgn bagian editing menjadi berbeda tingkat kepadatan resolusinya. Bahkan perbedaannya sampai 30%.
KESIMPULAN:
Foto lelaki bertopi dgn logo PKI (komunis) adalah FOTO ASLI, sedangkan 2 foto lainnya terutama foto dgn topi hitam polos tanpa PIN adalah FOTO DUSTA alias foto hasil editan, dgn banyak kesalahan mendasar teknik editingnya.
Lawan Hoax !
Salam Akal Sehat
Arik S. Wartono
(Fotografer)
Terjadi PENAMPAKAN di lokasi Debat ke4 Capres kemarin malam (30/3)— J.S. Prabowo (@marierteman) 31 Maret 2019
Semoga baik-baik aja pic.twitter.com/qeuLfkTOw5