[PORTAL-ISLAM.ID] Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, mengakui ada banyak ancaman jelang pemilihan umum atau pemilu.
Karena itu, melalui Kementerian Polhukam, pihaknya makin gencar melakukan berbagai upaya penanggulangan. Salah satunya adalah dengan menggelar forum koordinasi dan sinkronisasi dengan tajuk "Memperteguh Kebhinekaan" yang diselenggarakan di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, pada Kamis malam, 21 Maret 2019.
Menurut Wiranto, pengamanan pemilu harus dilakukan bersama-sama antara aparat keamanan dan masyarakat.
"Ancaman ada, bisa terorisme, radikalisme, hoax, money politic, nah ini harus kita atasi dengan baik dan tidak terbatas aparat keamanan. Aparat harus bersama masyarakat untuk menetralisir ini," katanya.
Wiranto menegaskan, pemilu merupakan ajang untuk memilih pemimpin dan semestinya pesta demokrasi itu tidak diwarnai dengan hal-hal negatif yang bisa merusak citra pemimpin.
"Makanya saya bersama teman-teman wali kota membina satu semangat yang sama, sebagai kota penyangga ibu kota Indonesia, Depok harus bisa menyelenggarakan pemilu dengan aman tertib," ujarnya.
Wiranto pun mengimbau seluruh tokoh masyarakat, pejabat, untuk sama-sama menjaga kondusifitas negeri ini dengan menekankan bahwa pemilu bukan ajang untuk saling mencerca, menista, menghujat, bahkan berkelahi.
"Pemilu ini suka cita, karena memilih pemimpin yang di hadapan kita menjadi suatu kegiatan untuk mereka menampilkan kemampuannya, kompetensinya, kualitasnya, track record-nya," kata dia.
Sumber: VIVA
------
Warganet pun ramai menanggapi berita ini.
"Anda salah satunya pak," cuit @AndhikaRadhitya.
"Ancaman lengser dari jabatannya #SaatnyaPrabowoDanSandi," cuit @walian76.
"Terutama ancaman kekalahan," cuit @WiberMelayu4.
"dia2 juga yang menebar ancaman," cuit @AslanFelix.
"Saya punya cermin yg besaar pak," cuit @widyaind.
Termasuk ancaman dari saya sendiri. 🤣🤣👆 pic.twitter.com/DEpu1LWf8W— ✴✴✴ Sulthan Alfatih (سلطان الفاتح) ⚔🛡⚔ (@assultanalfatih) March 22, 2019