[PORTAL-ISLAM.ID] Jelang debat Pilpres 2019 putaran ketiga tanggal 17 Maret 2019 mendatang, Calon Wakil Presiden (Cawapres) paslon nomor urut 01, Ma'ruf Amin akan head to head dengan Cawapres paslon nomor urut 02 Sandiaga Uno.
Dalam debat ini kedua cawapres akan mengupas tema mengenai pendidikan, kesehatan, dan juga Sumber Daya Manusia (SDM).
Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji, menyebut ada empat poin penting yang mesti disorot oleh kedua cawapres tersebut.
Pertama, perihal kualitas pendidikan yang masih rendah. Kedua, tingkat literasi yang masih rendah. Ketiga, kualitas dan kuantitas guru yang masih bermasalah. Keempat, alokasi anggaran pendidikan yang masih berorientasi pada gaji guru dan belum pada peningkatan kualitas yang signifikan.
Dan terakhir, akses pendidikan bagi kelompok-kelompok yang tereksklusi. Misalnya, anak-anak difabel, kelompok minoritas, korban konflik, dan atau perempuan yang terdiskriminasi.
"Kelima poin itu penting untuk dibahas, karena selama empat tahun ini, belum ada perubahan yang cukup signifikan. Masih gitu-gitu aja," kata Ubaid, Senin 11 Maret 2019.
Selain itu, terang Ubaid, selama empat tahun terakhir memang perkembangan di bidang pendidikan masih stagnan, alokasi anggaran pendidikan juga tidak ada perubahan yang berarti, karena semestinya gaji guru itu di luar 20 persen anggaran pendidikan.
"Alokasi anggaran yang 20 persen itu gak ada perubahan, dari dulu 70-80 persen kesedot belanja pegawai, bukan pada peningkatan kualitas, yang banyak perubahan di era Jokowi adalah soal akses pendidikan, ini dirasa ada perubahan. Misalnya soal Kartu Indonesia Pintar (KIP), ini sangat membantu. Semantara untuk kuantitas guru, mulai ditambah tapi persebarannya masih bermasalah," pungkasnya, seperti dilansir Teropong Senayan.