[PORTAL-ISLAM.ID] Rencana kunjungan kerja (Kunker) Presiden Jokowi ke NTB mendapat banyak reaksi penolakan dari berbagai kelompok mahasiswa, baik dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Himpunan Mahasiswa Islam (UMI) Cabang Mataram.
Pasalnya, menurut Ketua IMM Cabang Mataram, Amal Abrar, kunjungan kerja orang nomor satu di Indonesia yang juga Calon Presiden 01 ini dituding hanya datang mengumbar janji kosong, menurutnya banyak ketimpangan yang terjadi di bawah kepemimpinannya.
Dengan melihat janji politik yang tertuang dalam Nawacita Jokowi sebagai Presiden, seharusnya malu untuk hadir dan bertamu dengan masyarakat NTB,” tukas Amar, Kamis 21 Maret 2019 pagi dikutip dari keterangan tertulisnya yang diterima media.
Sebab terangnya, sejumlah persoalan yang ada di NTB seperti masyarakat Lombok dan Sumbawa yang terdampak gempa yang masih ada yang tidur di tenda pengungsian, kemudian untuk pencairan dana bantuan yang dijanjikannya pun sangat rumit dan memakan waktu lama.
“Kita sederhanakan saja beberapa contoh kasus, penanganan gempa NTB yang prosedur penanganannya terlalu rumit memberatkan rakyat. Belum lagi penerima bantuan yang tidak merata,” tuturnya.
IMM tambahnya, menaruh rasa ketidakpercayaan kepada Jokowi sebagai presiden. Untuk itu, IMM meminta supaya Jokowi sebagai presiden mempertimbangkan kembali kehadirannya di NTB.
“IMM tetap konsisten dalam garis perjuangannya, menjadi soulder of people (prajurit bagi rakyat). Kami juga perlu menegaskan bahwa di tahun politik ini yang kami kritisi adalah Jokowi sebagai Presiden bukan sebagai Calon Presiden,” tegasnya.
Sumber: SangPencerah