[PORTAL-ISLAM.ID] Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy alias Romi pagi ini, Jumat, 15 Maret 2019 merupakan bukti keseriusan pemerintah memberantas korupsi.
Hal ini diungkap para pendukung petahana di berbagai jejaring media sosial mereka.
Narasi ngawur para pendukung petahana ini segera dipatahkan oleh Hasan Yahya Assegaf, seorang warganet yang dikenal kritis.
Menjawab cuitan salah satu pendukung petahana, Hasan Yahya menjelaskan bahwa KPK bukanlah lembaga yang merupakan bagian dari pemerintah. Hasan juga meminta agar pendukung petahana sadar bahwa selama ini Ketum PPP selalu berdiri di sisi petahana.
Bahkan, dengan berani Hasan menyebut bahwa ditangkapnya Romi merupakan indikasi bahwa koalisi pemerintah diisi oleh orang busuk.
Eh gimana bentar? Apa urusannya sm Pemerintahan Jokowi? KPK itu bukan Pemerintah tong.— haye targaryen (@_haye_) March 15, 2019
Coba jangan halu, Romi ini pagi sore kelilingan jadi juru bicara Presiden, dari milih Wapres smp Debat, dia di sebelah Presiden.
Ini justru bukti koalisi Pemerintahan ini diisi orang busuk. https://t.co/iEATlaObUe
Hajaran telak Hasan ini segera disambut warganet lain.
"Dulu waktu besan sm orang parte nya sby kena ott kpk cebong rame bilang rezim sby korup, sekarang bilangnya rezim ini ga pandang bulu, statement yg berbeda atas kasus yg sama menandakan orang tsb sakit nalar atau penjilat #TumbangkanCapresPendusta #Pilih02PrabowoSandi," cuit @wahyusakha1.
"Dan satu mobil lempar2 bingkisan," cuit @JamalDeveloper,
"Zaman Pak SBY: Anggota partai aja korupsi jamaah, dasar rezim korup. Zaman Jae: Pemerintah serius dan tidak tebang pilih dalam memberantas korupsi. Hilih.....," cuit @sayaysm.
"Beneran deh, coba jempolnya berhenti dulu, trus mikir. Jangan seperti orang sakit jiwa. Tokoh loe ketangkep itu bukan jadi bukti bahwa Pemerintahan loe bersih. Nggak. Itu cuma bukti tambahan bhw ini rezim memang bobrok sampai ke pucuk paling atasnya," cuit @_haye_.
Logika cebong.— Ilham Rietonga (@IlhamTabrani1) March 15, 2019
Presiden gk bisa intervensi hukum
Tp OTT KPK di klaim prestasi presiden.
Otak mana Otak.
Pembebasan WNI d klaim,eh malah dibantah PM malaysia.sakit tdk seberapa,maluny luar biasa.
Hoax dh go internasional.#MakelarDoaDitangkapKPK pic.twitter.com/fdBsq672n3