Masak #KataHalal aja masalah, #KataKafir masalah, #KataJihad dicuriga, #KataSyariah serem, dan banyak lagi di alam sadar dan bawah sadar mereka.... #Islamophobia ini tentang pengetahuan...malas belajar agama lalu jadi curiga dan benci... bahaya.
— #2019WAJAHBARU (@Fahrihamzah) 1 Maret 2019
Kata 'Kafir' itu istilah dalam kitab Suci, gak bisa diamandemen, itu wahyu Ilahi. Tapi jika ada kata kafir dalam konstitusi dan UU, mari kita amandemen, itu buatan manusia. Katanya kita disuruh jangan campur agama dan politik. Beginian aja gak bisa dicerna.
Lagian, #KataKafir dan padanannya ada di banyak agama. Kenapa yang jadi korban hanya agama Islam? Kenapa Alquran yang dipersoalkan? Susah banget mau jadi orang Islam. Kalau oleh konsep iman agama lain Saya disebut kafir ya terima saja. Memang kenapa kalau kafir?
Justru kedewasaan berwarganegara dan toleransi itu ditentukan oleh kemampuan kita untuk mencerna perbedaan konsep dalam iman. Ini malah toleransi mau merasuk pada perubahan konsep iman. Lah apa hak kita mengubah konsep iman? Nabi aja gak boleh. Heran saya. Ini kan sederhana.
Susah kalau tokoh Islam minder dengan konsep iman mereka sendiri. Semoga ke depan lahir generasi yang percaya diri dari pesantren dan sekolah-sekolah agama. Sehingga tegaklah agama dan Tegaklah negara. Sebab kalau ulama minder maka negara kacau. Ini potret hari ini.
Harusnya warga negara didewasakan untuk menerima konsep iman yang beragam. Toleransi pada perbedaan adalah syarat kewarganegaraan. Agama tidak perlu di-amandemen sebab ia telah didisain untuk mengelola perbedaan. Kalau Tuhan mau kita gak bakal beragam.
Tuhan Maha Kuasa untuk menyeragamkan kita sejak DNA sampai pada pilihan Iman. tapi Dia yang maha kuasa tidak mau. Supaya kita berlomba mengejar kebaikan. Sekarang, ayo berbuat baik. Ayo berbuat baik untuk bangsa. Ayo berdialog sebagai warga negara. Itu saja.
Jangan sekali-kali ada majelis duduk untuk saling merevisi iman. Itu sakit jiwa namanya. Santai aja, mari kita berlomba menemukan cara untuk saling menikmati perbedaan. Masa menerima #KataKafir aja gak sanggup? Ya ampun. Dewasalah bangsaku.
(dari twitter @Fahrihamzah 01-03-2019)
***
Lagian, #KataKafir dan padanannya ada di banyak agama. Kenapa yang jadi korban hanya agama Islam? Kenapa Alquran yang dipersoalkan? Susah banget mau jadi orang Islam. Kalau oleh konsep iman agama lain Sy disebut kafir ya terima saja. Memang kenapa kalau kafir?— #2019WAJAHBARU (@Fahrihamzah) 28 Februari 2019
Ada Terminologi dlm agama masing2 utk mnyebut org yg berbeda keyakinan— The Mevlana (@mevlanaher_rumi) 1 Maret 2019
Dlm Islam, yg non Islam disebut 'Kafir'. Di Nasrani, yg non Nasrani disebut 'Domba yg tersesat'. Di Hindu,yg non Hindu disebut 'Maitrah'. Di Budha,yg non Budha disebut 'Abrahmacariyavasa', saling mnghargailah
Jangan risau dengan sebutan , jika kau yakin benar dengan keyakinanmu— bindratno (@bindratno1) 1 Maret 2019
Betul bang @bind01 , klo kita yakin dgn agama masing2...knp hrs risau dgn terminologi tsb ? Saling mnghargai saja perbedaan itu, jgn dijadikan polemik.— The Mevlana (@mevlanaher_rumi) 1 Maret 2019