[PORTAL-ISLAM.ID] Pendukung 01 di sosial media menyebar fitnah dan hoax potongan video Prabowo.
Dalam video tersebut Prabowo tampak sedang memperingatkan seorang pria berpakaian batik dengan cukup keras.
Oleh pendukung 01, video itu dijadikan bahan memfitnah Prabowo.
"om Prabowo ngamuk, krn frsutasi mobinya lecet dipegang org miskin...," tulis akun twitter @gesgestay.
"Lah, kok maen gampar depan umum gini? Baru capres lho! Gimana ntar kalo (amit-amit) kepilih jadi presiden tapi dgn rakyat sendiri gak ramah sama sekali gini," kicau akun @zoelfick.
Video tersebut adalah saat Prabowo berkunjung ke Cianjur Jawa Barat hari ini, Selasa (12/3/2019), dimana warga sangat antusias menyambut kedatangan capres 02.
Orang berbaju batik yang diperingatkan oleh Prabowo merupakan petugas pengaman yang telah bertindak kasar dan mendorong warga yang ingin mendekat dan bersalaman dengan Prabowo.
"JANGAN DORONG RAKYAT!!" itu kalimat yang diucapkan Pak Prabowo ketika menegur keras Aparat pengaman yang kasar dan mendorong-dorong rakyat yang ingin bersalaman dengan beliau.
Sementara, tim tukang fitnah dan hoax menyemburkan fitnahnya, dg keyakinan penuh tetap aman dari tindakan hukum.
Atas kejadian tersebut dan beredarnya video hoax untuk memfitnah Prabowo, para aparat Kepolisian Tim Pengaman VVIP Capres 02 menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Cianjur atas tindakan mereka, dan meminta maaf kepada Prabowo atas beredarnya video hoax tersebut.
[video]
Berikut keterangan dari Pihak aparat kepolisian yg menjd Tim Pengaman VVIP Capres, yg sempat ditegur keras oleh Pak @prabowo , maksud mrk baik, namun berlebihan maka ditegur Pak Prabowo dg tegas. Silahkan para tukang penebar hoax sdr @imanbr dkk. InsyaaAllah kami tdk melapor kok. pic.twitter.com/Pr8rnFTJ4u
— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) 12 Maret 2019
"JANGAN DORONG RAKYAT". Kalimat yg diucapkan Pak @prabowo ktk menegur keras Aparat pengaman yg kasar dan mendorong2 rakyat yg ingin bersalaman dg beliau. Sementara, tim tukang fitnah dan hoax menyemburkan fitnahnya, dg keyakinan penuh tetap aman dari tindakan hukum. pic.twitter.com/brpuv7jFJM— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) 12 Maret 2019