[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuding adanya Propaganda Rusia yang dilakukan salah satu Timses di Pilpres 2019.
Pernyataan Jokowi ini dibantah oleh Kedubes Rusia melalui akun resmi twitternya.
"Istilah “propaganda Rusia” direkayasa pada tahun 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas," kata Kedubes Rusia.
"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," tegas Kedubes Rusia.
Beberapa pihak pun menyesalkan tudingan Presiden Jokowi yang bisa berakibat pada hubungan internasional.
Di sosial media viral video pernyataan seorang WNI dalam bahasa Rusia yang menyampaikan permiantaan maaf kepada Rusia atas kelakuan Presiden Jokowi yang dinilainya tidak mencerminkan sebagian besar rakyat Indonesia.
"Teman-teman Russia saya yang saya cintai,
Pada hari Minggu kemarin, Presiden Jokowi menuding ada intervensi Russia di Pemilu Indonesia.
Saya sangat menyayangkan pernyataan dan tudinagn Presiden Jokowi terhadap Russai ini..
Dengan video ini saya sampaikan, pernyataan Presiden Jokowi tidak mencerminkan sebagian besar rakyat Indonesia.
Saya minta maaf atas pernyataan Presiden saya terhadap negara Russia karena ketidaktahuan beliau.
Semoga hubungan kedua negara kita akan tetap baik-baik saja.."
[Berikut videonya]
Lagi Viiralll...Ada WNI Minta Maaf Ke Rusia Pakai Bahasa Rusia.— DEWO.PB (@putrabanten80) 4 Februari 2019
Terkait Atas Tudingan Jkw Kalo Ada Konsultan Rusia Yang Terlibat Di Pilpres 2019 (Propaganda Rusia).
Video From @LorisbenMunthe #HoaxPropagandaRusia pic.twitter.com/bu1P5LhonQ
Ini clip ditudukan hoax jokowi ke prabowo... yg diprotes oleh dubes rusia... selahkan sebar dah!! pic.twitter.com/4cMFWPzCeL— LAWAN!!! (@fadreee) 4 Februari 2019