[PORTAL-ISLAM.ID] Seorang nenek bernama Suci, memberikan secarik kertas kepada Calon Presiden RI nomor urut 02 Prabowo Subianto saat Prabowo melakukan safari politiknya di Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu 13 Februari 2019. Surat tersebut diberikan Suci saat Prabowo melakukan silaturahim bersama ribuan tokoh agama dan masyarakat di wilayah tersebut.
Berdasarkan keterangan tertulis Media Center Prabowo-Sandi, peristiwa itu bermula saat nenek yang merupakan pensiunan guru itu datang ke lokasi kegiatan Prabowo. Nenek Suci semula ingin memberikan surat yang ia tulis di atas sobekan kertas itu secara langsung kepada Prabowo.
Namun karena kalah bersaing dengan kerumunan massa, nenek yang berusia 65 tahun itu tidak bisa menembus kerumunan masyarakat yang berada di sekeliling Prabowo.
Tak menyerah sampai di situ, nenek Suci akhirnya mencari cara lain agar surat yang ia tulis tersebut dapat diterima oleh Prabowo. Dia pun kemudian berusaha mendekat ke mobil rangkaian yang mengiringi mantan Danjen Kopassus itu.
Nenek Suci kemudian berbicara kepada salah satu anggota BPN Prabowo-Sandi. Dia berharap agar surat tersebut dapat disampaikan langsung kepada Prabowo Subianto.
“Pak, ini mobilnya Pak Prabowo ya? Mobil rombongannya pak Prabowo ya? Saya titip surat ini pak. Tolong sampaikan kepada Pak Prabowo, saya sudah tua, saya dukung Pak Prabowo, mudah-mudahan Bapak Prabowo jadi presiden,” kata Nenek Suci kepada salah satu Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi yang ia hampiri.
Nenek Suci yang tinggal di daerah Kauman, Kabupaten Purbalingga itu menuliskan harapannya kepada Prabowo agar jika terpilih, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno dapat meningkatkan kualitas pendidikan agama bagi para generasi muda melalui kebijakannya serta menambah jumlah tenaga pendidik atau guru khusus untuk di wilayahnya.
Isi surat cinta nenek Suci untuk Capres Prabowo Subianto:
“Pak Prabowo yang tercinta,
Saya dukung, saya doakan Prabowo jadi presiden. Saya pensiunan guru (65thn).
Pesan: Mohon pelajaran agama di sekolah ditambah, jangan seminggu sekali. Pengangkatan guru agama, karena ditempat kami kurang. Pengangkatan guru SD.”
Sumber: Swamedium
