Kalau dulu penjajahan datang dengan fisik secara brutal, kondisi sekarang lebih sulit. Penjajahan sering tidak terlihat. Tidak bawa tentara, tidak bawa kapal perang. Para penjajah menguasai bangsa kita dengan berbagai cara, dengan menyogok pejabat-pejabat, mempengaruhi kaum intelektual kita dan mengadu domba suku dan agama ala politik devide et impera.
Ini semua masih terus berlaku. Mereka yang tidak mau belajar sejarah akan dihukum oleh sejarah, dengan mengulangi kesalahan yang sama yang dilakukan oleh pendahulunya. Kita harus ingat akan hal tersebut.
Agar kita tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan di masa lalu, dan agar kita dapat bangkit menjadi bangsa yang menang, kita harus pelajari dan hidupi sikap-sikap pemenang para pendahulu kita. Terutama pendahulu kita yang telah beri kemenangan besar bagi bangsa Indonesia.
Kita sadar bahwa dalam sejarah nusantara, Indonesia pernah memiliki peradaban yang besar. Pernah ada pendekar-pendekar bangsa yang telah menunjukkan keberanian, ketangguhannya. Mereka adalah tokoh-tokoh yang berani, jujur, tanpa pamrih dalam membela keadilan dan kebenaran.
Berulang kali sejarah membuktikan, kuncinya adalah kepemimpinan (leadership). Pemimpin-pemimpin besar kita di masa lalu mengajarkan untuk berdiri tegap menghadapi tantangan yang lebih besar dari dirinya, dari bangsanya. Mereka tersenyum dalam menghadapi kemalangan. Berani menantang bahaya. Tegar dalam kekalahan. Selalu rendah hati akan kemenangan.
Sejarah bangsa kita juga banyak mengajarkan ketika bangsa kita kalah akan jumlah pasukan, pengalaman bahkan peralatan namun masih mampu merebut kemenangan dan kejayaan karena sikap-sikap yang tepat, karena elit dan kepemimpinan yang bersih, jujur, cinta tanah air, cerdas, mau bekerja keras dan tidak mau tunduk akan dominasi bangsa asing. Kita berhasil mengalahkan kemungkinan, "We have repeatedly beaten the odds".
12-02-2019
(Prabowo Subianto)
Kalau dulu penjajahan datang dengan fisik secara brutal, kondisi sekarang lebih sulit. Penjajahan sering tidak terlihat....
Dikirim oleh Prabowo Subianto pada Selasa, 12 Februari 2019