[PORTAL-ISLAM.ID] Kita kadang benci sesuatu yg kita tidak mengetahuinya. Sebagian teman-teman saya lihat tidak suka dengan pilpres kali ini. Entah alasannya karena calonnya sama-sama baik or calonnya sama-sama buruk.
Bagi mereka yang tidak pernah mengambil kuliah ilmu politik mungkin ini wajar. Tapi bagi mereka yang tahu politik ini gak wajar. Kecuali bagi sebagian teman yang sibuk sekali dengan dunia pendidikan, ekonomi dll. maka wajar mereka tidak peduli dengan, karena kesibukannya.
Kita tahu milih presiden yang tepat itu penting. Karena presiden milih menteri. Menteri ini yg menentukan banyak sektor kehidupan kita. Ekonomi, politik, budaya, keamanan dll. Selain itu presiden juga menentukan kemana BUMN akan dibawa. Juga angkat Dubes, Kapolri, Panglima TNI dll. Jadi milih presiden yang tepat itu sangat penting.
Memilih presiden harus melihat biografi alias sejarah hidupnya. Dari sejarah itu bisa diprediksi keputusan apa yang diambilnya kelak. Bukan sekedar melihat ibadah ritualnya. Milih pimpinan pesantren aja bnyak hal dipertimbangkn apalagi milih presiden. Selain itu, perlu dilihat pula siapa di sekeliling capres. Karena presiden dlm ambil keputusan tidak sendiri, pasti minta pertimbangan tim inti. Tim inti itulah yg mesti diteropong. Bagaimana akhlaknya, kecerdasannya, pemihakannya terhadap umat Islam dll.
Misalnya ttg RUU PKS. Coba kalo kita meninggalkan politik. Maka akan gol RUU itu. Alhamdulillah ada partai Islam yg membackup untuk berjuang mengganjal RUU yang diperjuangkan kaum feminis radikal itu.
Walhasil dipenjarakannya Buni Yani, Ahmad Dhani, Alfian Tanjung dll sudah cukup bagi kita untuk menentukan siapa yang tepat jadi presiden. Disamping juga kita jenuh dengan kampanye antiradikalisme, intoleransi yang ditujukan kepada umat Islam. Kenapa kampanye itu tidak ditujukan juga kepada umat lain.
Kita berharap ke depan bangsa ini akan dipimpin oleh pemimpin-pemimpin dalam semua level yang punya otak cerdas, berakhlak mulia, zuhud dan memihak kepada umat Islam yang mayoritas di negeri ini. Bukan memihak kepwda minoritas dan menzalimi mayoritas. Tapi memihak mayoritas dan melindungi minoritas.
Dan kita berharap UU ITE tentang ujaran kebencian itu dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan zaman. Biarlah masyarakat yang menilai mana ujaran yang beradab dan yang tidak. Bukan hukum penjara.
Semoga kita tidak salah milih 17 April nanti dan jatuh ke lubang kotoran dua kali. Wallahu alimun hakim.
Penulis: Nuim Hidayat