[PORTAL-ISLAM.ID] Para pendukung 01 di sosial media sedang ramai-ramai menghajar bos Bukalapak Achmad Zaky dengan menyerukan #UninstalBukalapak.
Kemunculan tagar itu merupakan reaksi pendukung 01 atas sebuah cuitan dari Achmad Zaky di Twitter. Pernyataan pendiri dan CEO Bukalapak itu dinilai bisa menggerogoti petahana.
Dalam twitnya, Achmad Zaky menyoroti Industri 4.0. Omong kosong Industri 4.0 kalau budget R&D negara kita sangat rendah. Ungkap Zaky.
"Mudah2an presiden baru bisa naikin," kalimat penutup dari Zaky ini yang bikin kubu 02 meradang lalu ramai-ramai menyerukan #UninstalBukalapak.
Sebaliknya, kubu netral dan kubu 02 membela Zaky dengan tagar #DukungBukaLapak.
"Betapa Piciknya Pendukung @jokowi mempersekusi Usaha Anak Bangsa @achmadzaky. Akal Sehat mrk Hilang. Padahal memang April 2019 itu baik 01 atau 02 tetap saja Presiden baru utk Priode 2019-2024. Hahaha... #DukungBukaLapak," kicau akun @assyarkhan.
Pakar Sosial Media, Ismail Fahmi termasuk yang prihatin dengan kubu 01 yang menyerukan #UninstalBukalapak.Btapa Piciknya Pendukung @jokowi mmpersekusi Usaha Anak Bangsa @achmadzaky . Akal Sehat mrk Hilang. Pdahal mmang April 2019 itu baik 01 atau 02 ttap saja Presiden baru utk Priode 2019-2024. Hahaha... #DukungBukaLapak #JumatJkwNgibulDimana @AndiArief__ @AkunTofa @budimandjatmiko pic.twitter.com/LIcGWw1Lre— Adi Supriadi (@assyarkhan) 14 Februari 2019
"Politik telah Meng-uninstall karya Anak Bangsa," ujar Ismail Fahmi.
"Saya sering dengar cerita perjuangan mereka yang membangun startup hingga mulai mendapat funding, dan mulai jadi unicorn. Bisa ditanya, lebih banyak peluh dan airmatanya atau dukungan dan kemudahan dari pemerintah? Tanya sendiri, saya ndak akan bilang. You will understand.
Kini tinggal Bukalapak yang porsi nasionalnya masih tinggi, dibanding unicorn yg lain. Dan ini pun akan dimatikan oleh salah satu kubu, karena tersinggung secara politik.
Lalu, dengan tagar #UninstalBukalapak, sebenarnya pesan apa yang ingin disampaikan oleh kubu 01 kepada para millenial dan enterpreneur muda yg telah berjuang membangun unicornnya (sendirian)?
Apakah millenial dan enterpreneur muda makin simpati dengan aksi ini?
Mikir!" kata Ismail Fahmi di akun facebooknya.
Hal senada disampaikan @ssirah, WNI yang bekerja di Jepang.
"Kita harus #DukungBukaLapak karya anak negri
Jangan krn konstetasi politik, jd baper gk karuan
Data yg dishare ttg spending R&D emg msh sgt kecil 2.1B usd
Posisi kita dmn di east asia?" tutur @ssirah.
Kita hrs #DukungBukaLapak 、karya anak negri— NYALAKAN LOGIKA🔥 (@ssirah) 14 Februari 2019
Jgn krn konstetasi politik、jd baper gk karuan
Data yg dishare ttg spending R&D emg msh sgt kecil 2.1B usd
Posisi kita dmn di east asia? pic.twitter.com/2JZ9sbKtVH
Musibah yang menimpah cara berfikir para Cebongkerst memboikot @bukalapak— Dotrack (@hasjono3008) 14 Februari 2019
Produk anak bangsa , mungkin bagus di angkat di acara @ILCtv1 minggu depan
Biar sekalian nalar para dungu di cerahkan dan di ulek-ulek oleh ahli akal sehat @rockygerung#DukungBukaLapak#tvOneBedaItuIndah pic.twitter.com/U3ukyy6aed
Twit ini logis, bagus, ada datanya, isu-nya jelas mengenai masa depan bangsa.— ɥәqlәʍnpәбlәʍ (@zudhi_setiadi) 14 Februari 2019
Lalu Cebong gak suka dan bikin tagar yang berniat mematikan jutaan UKM.
Ayo kita lawan!
Saya #DukungBukalapak
@bukalapak @achmadzaky pic.twitter.com/ySYnEOvxUH
Bua ha ha. Kelakuannya buzzer" kodian kubu 01 itu emang dungu. Mainan hestek tanpa paham apa yg bakal terjadi. Sekarang ada ratusan ribu pengusaha UKMM di Buka Lapak yang merasa terancam. Dan sadar kalo kubu 01 ini emang ngga pernah mikirin mereka. Pengusaha kecil.
— Pelan-pelan, Awe! (@awemany) 15 Februari 2019
Dari mulai bikin toll yang menjadikan warung" dan pusat oleh" sepanjang pantura menjadi sepi. Sampai dengan impor pangan yg gila"an. Semuanya menghisap darah pengusaha dan produsen" kecil. Termasuk petani. Sudah harusnya mereka berfikir, rezim Jokowi ini memakmurkan siapa?
— Pelan-pelan, Awe! (@awemany) 15 Februari 2019