[PORTAL-ISLAM.ID] Aktivis Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya meminta pihak aparat untuk bertindak tegas terhadap gerombolan sindikat Saracen. Hal ini setelah pihak Facebook mengumumkan data temuan akun-akun sindikat Saracen termasuk Permadi Arya (Abu Janda).
"Kasus Saracen jadi perhatian khusus Presiden Jokowi. Beliau minta seluruh pelaku Saracen ditindak tegas. Mestinya @permadiaktivis segera diringkus," ujar Mustofa Narhra yang disampaikan melalui akun twitternya, Sabtu (9/2/2019). Tak lupa Mustofa menyampaikan #TerimakasihFacebook.
Kasus Saracen jadi perhatian khusus Presiden Jokowi. Beliau minta seluruh pelaku Saracen ditindak tegas. Mestinya @permadiaktivis segera diringkus. #TerimakasihFacebook— MUSTOFA NAHRA (@AkunTofa) 8 Februari 2019
Inilah akhir perjalanan tukang parodi @permadiaktivis. Label TERLIBAT Jaringan Saracen terhadapnya, JELAS dikeluarkan oleh Pihak Yang Kredible. Bukan pihak yang tercemari oleh ambisi busuk kekuasaan. Alhamdulillah skrg telah bersihlah TimeLine saya.https://t.co/vN4GvKl6Qs— MUSTOFA NAHRA (@AkunTofa) 8 Februari 2019
Seperti ramai diberitakan, dalam keterangan resmi yang dikeluarkan pada 31 Januari 2019, Kepala Kebijakan Keamanan Siber Facebook Nathaniel Gleicher menjelaskan pihaknya telah mencatat perilaku tidak asli yang terkoordinasi dalam akun Facebook di Indonesia yang tergabung dalam sindikat Saracen.
Akibat hal tersebut, Facebook melakukan banyak penghapusan akun dan grup.
"Hari ini kami menghapus 207 halaman Facebook, 800 akun Facebook, 546 grup Facebook, dan 208 akun Instagram, karena terlibat dalam perilaku tidak otentik yang terkoordinasi di Facebook di Indonesia. Selain itu, menyesatkan orang lain tentang siapa mereka dan apa yang mereka lakukan. Semua halaman, akun, dan grup ini ditautkan ke Grup Saracen, sindikat online di Indonesia," papar Facebook dalam halaman resminya pada 31 Januari lalu.
Facebook mengungkapkan penyalahgunaan terkoordinasi Grup Saracen dari platform menggunakan akun tidak otentik adalah pelanggaran terhadap kebijakan perusahaan. Sehingga, pihaknya telah melarang seluruh organisasi dari platform.
Facebook pun merinci apa saja yang mereka temukan dan hapus.
Salah satu Halaman (fanpage) yang dihapus Facebook karena sebagai bagian dari jaringan Saracen adalah Permadi Arya.
[January 31, 2019] Taking Down Coordinated Inauthentic Behavior in Indonesia
https://newsroom.fb.com/news/2019/01/taking-down-coordinated-inauthentic-behavior-in-indonesia/
Tentu Facebook sebagai perusahaan besar tidak main-main dengan Data yang disampaikan secara resmi.
Untuk itu sudah semestinya pihak aparat menindaklanjuti. Apalagi soal sindikat Saracen menjadi perhatian besar Presiden Jokowi.
Jokowi: Saracen Mengerikan, Saya Perintahkan Kapolri Usut Tuntas
https://nasional.kompas.com/read/2017/08/27/18501421/jokowi-saracen-mengerikan-saya-perintahkan-kapolri-usut-tuntas
...1. Dimulai dari penangkapan kelompok tsb— K.H. Iyut~Kafir Hybrid Iyut (@kafiradikal) 9 Februari 2019
2. Jokowi menanggapi
3. Kubu rezim presentasi di ILC
4. Buzzer2 rezim ngegoreng
5. Ujungnya hakim nyatakan Saracen tak terbukti
6. Terkini, buzzer rezim divonis oleh FB sbg bagian Saracen
Plot twist epic terkait Saracen. (``,)
Ayo Pak @jokowi— 🔰ViralNews.com🔰 (@KingsViral) 8 Februari 2019
Jangan kasih ampun orang yang menyebar kebencian, dan membuat banyak akun untuk mengacaukan kerukunan rakyat. Setuju kan pak.
Nah bosnya dah ketemu nih 😂#PermadiAryaBosSaracen pic.twitter.com/LtKuQZ1HIn
Gak punya nyali apa / ada perintah mengamankan bocah Provokator Abu Janda.— HUKUM MILIK PENGUASA ✌️ (@HukumDan) 9 Februari 2019
Resmi Facebook menyatakan Permadi Arya terlibat SARACEN.
ini bukti permulaan..harusnya anda bergerak cepat sebelum dia operasi Wajah#PermadiAryaBosSaracen@CCICPolri @DivHumas_Polri