HIKMAH TERPENJARANYA AHMAD DHANI
Oleh: Setiawan Budi
Tahun 2014 lalu, banyak musisi beken merapat ke Jokowi. Dari awal mereka sudah dukung Jokowi karena gempitanya pilkada DKI dimana Jokowi-Ahok sebagai juara.
Bahu membahu mereka membuatkan lagu, dan yang buat miris, diantara mereka ada musisi yang jadi idola saya, salah satunya SLANK. Mereka seperti sudah benar ketika memutuskan bahwa Jokowi adalah seorang pemimpin terbaik negeri ini, penuh keyakinan mereka berbicara pada para fans dan gak khawatir di tinggalkan para fans yang mempunyai dukungan yang berbeda.
Lagu untuk Jokowi yang mereka buat "salam 2 jari" , itu benar-benar magnet yang nyata. Secara ga sadar saya juga sering dengerin itu lagi karena iramanya enak, dan liriknya PAS banget. Mudah menghapal, ikut berdendang, dan saya pikir lagu itu jadi salah satu kekuatan kemenangan Jokowi di pilpres 2014.
Dan saya sendiri gak habis pikir, apa putusan mereka bisa dukung Jokowi. Sama salah satu personil SLANK pernah DM-an. Nanya apa alasannya, dan alasan mereka datar seperti kebanyakan cebong bicara. Pemimpin yang merakyat, sederhana dan mempunyai ketulusan.
WTF...?
Oke-lah, itu alasan saat mereka belum mengetahui bagaimana Jokowi memimpin. Saya pikir itu juga alasan orang-orang memilih Jokowi karena terpukau sebuah pencitraan yang terwakili oleh muka NDESO.
Setelah merasakan hampir 5 tahun ini, bagaimana brader...? Masihkah kau mempunyai alasan yang sama seperti dahulu...?
Hening, senyap dan terlihat menjauh. Gak denger lagi SLANK ada di barisan mereka. Gak ada lagi artis-artis ternama yang mencoba berkunjung ke rumah aspirasi mereka seperti dahulu saat mereka belum mengenal bagaimana cara tangan jahat itu bekerja. Agnez yang coba berkunjung karena sebuah undangan, ternyata sudah memberi alas di depan istana bahwa kunjungan ini bukan tentang dukungan pilpres.
Mereka gigit jari, karena Agnez yang sudah mendunia, enggan untuk diminta terlibat di Tim mereka.
"JOKOWI AKAN KALAH..."
..itu omongan salah satu teman yang dulu sangat apatis terhadap politik. Pekerjaan seni yang ia jalani membuat dirinya gak terlalu peduli dengan hingar bingar politik. Sebagai penyanyi kelas cafe dan kerap manggung ketika ada undangan di daerah, dia terlalu asyik dengan dunianya.
Tadi, 1 jam yang lalu ia menelpon. Sedang di Bukittinggi karena ada undangan untuk mentas nanti malam. Memberikan tau tempat dia mentas, sebuah cafe ternama. Di akhir pembicaraan dia berkata..
"Salam 2 jari...Ganti presiden" ujarnya dengan tegas.
Saya tertawa, senang karena teman ini sudah bisa berbicara politik yang dulu dia pantang mengucapkannya.
Saya memancing pertanyaan, "kok bisa ganti presiden...?"
"Solidaritas musisi untuk AHMAD DHANI bro, Jokowi akan kalah..." ucapnya.
LUAR BIASA...
Pagi ini, saya disuguhkan beberapa tayangan konser dewa 19 di Malaysia. Saya yakin teman tadi juga melihatnya karena video itu sudah sangat viral beredar di dunia Maya. Ada tatapan lirih melihat keluarga Ahmad Dhani menangis sambil mengenang ayahnya yang harus dipaksa terpenjara. Ada tatapan haru ketika personil Dewa 19 ikut menguatkan anak-anak AD di atas panggung.
Selama ini, secara pribadi saya belum tau arah politik personil Dewa 19. Walaupun ketua mereka AD secara terang2an mendukung Prabowo, tapi personil yang lain masih belum menampakkan dukungan itu secara nyata.
Namun, dari kasus terpenjaranya AD, secara psikologis saya bisa melihat bagaimana personil Dewa 19 sudah mulai mau menunjukkan dukungannya. Mereka merasa terpanggil untuk ikut mendukung AD dan artinya, ada kekecewaan yang mereka bawa pada rezim Jokowi.
Ari Lasso yang selama ini kalem dan jauh dari pemberitaan, saat ini sudah mulai kita lihat bagaimana ia juga pernah terlihat angkat 2 jari ikut dengan AD.
Kejadian yang menimpa AD menggugah musisi-musisi yang dulu apatis terhadap politik lalu mulai muncul dan memperlihatkan kepedulian. Solidaritas itu mengalir PLUR tanpa ada paksaan.
Dewa 19 menjadi ikon perjuangan para musisi untuk mencari keadilan. Jika AD saja bisa terpenjara karena pasal karet, bagaimana dengan nasib musisi lainnya yang seharusnya bebas berekspresi dalam berkarya? bisa jadi karya mereka nantinya tentang kehidupan yang melawan pemerintahan, karena ketidak Adilan yang diperlihatkan. Batas itu yang ingin mereka hancurkan.
AL dan DUL memang belum ada berkata akan meneruskan perjuangan ayahnya untuk Prabowo. Tapi kita bisa lihat diri mereka saat ini, mereka tetap meneruskan apa yang telah ayahnya hasilkan dengan sebuah karya. Ketiadaan Ahmad Dhani tidak membuat konser yang telah lama direncanakan terhenti. Justru disitu kekuatan mereka sebagai keluarga, mereka tetap tampil dan meminta publik ikut mengenang ayah mereka yang harus menerima Diskriminasi hukum di negara yang katanya menjunjung demokrasi.
Secara tidak langsung, AL dan DUL sudah berkampanye untuk Prabowo. Secara tidak langsung, personil Dewa 19 sudah mengajak penonton untuk ikut melawan tirani di negeri ini. Secara tidak langsung, mereka mengajak seluruh penonton dan rakyat Indonesia berjuang melawan ketidak Adilan yang di pertontonkan pemerintahan saat ini.
Silahkan tanya mereka, apakah mereka inginkan ganti presiden saat ini...?
Saya bukan dukun, juga bukan peramal...tapi saya mempunyai keyakinan bahwa jawaban mereka pasti akan berkata..
"17 APRIL 2019, KITA GANTI PRESIDEN..!!"
Hasil telah terlihat, trending topik untuk Ahmad Dhani menguasai beberapa hari ini, dukungan padanya tidak pernah berhenti. Mereka yang dulu diam dan tidak peduli dengan politik, saat ini sudah mulai menatap dan menyadari bahwa ada pihak yang harus mereka gulingkan di April 2019 nanti.
Kontras dengan tahun yang lalu, dulu dia bisa berjaya karena banyak dukungan pada dirinya. Saat ini, mereka yang kecewa enggan terlibat kerja sama lagi, sebaliknya..merapat ke kubu Prabowo dengan tekad selamatkan negeri.
Terima kasih Ahmad Dhani, walau terpenjara..kau tetap memberi semangat orang lain untuk terus berjuang. Karyamu membuat orang lain sadar bahwa dirimu tidak pantas di perlakukan secara brutal.
SATU NEGERI UNTUK AHMAD DHANI..
Yang sabar, Al... pic.twitter.com/H6iOMLBK6b— ☃ gisella uci ☃ (@GisellaCik) 2 Februari 2019
L E G E N D— #MudaMellesat (@zakiahmadf) 2 Februari 2019
The Only One Mr. @AHMADDHANIPRAST
Hadapi dengan Senyuman@Fahrihamzah @fadlizon @duljaelanii @sang_alang @Umar_Hasibuan_ @sandiuno @prabowo @Ferdinand_Haean#SaveAhmadDhani pic.twitter.com/3fIcuHqlLx
Tribute to Ahmad Dhani.
— Opposite6890 (@opposite6890) 3 Februari 2019
Korban kebiadaban Rezim Planga Plongo.
17 April 2019 usir Si Udin ke Kampungnya.#2019PrabowoPresidenRI#TributeToAhmadDhani #WaliKOtakUdang pic.twitter.com/X4RSIaKqcb
Saya kok punya insting kasus Ahmad Dhani akan jadi persoalan serius pada elektabilitas Pak Jokowi.— Puthut EA (@Puthutea) 3 Februari 2019