[PORTAL-ISLAM.ID] Dalam rilis resmi yang dikeluarkan pada 31 Januari 2019, Kepala Kebijakan Keamanan Siber Facebook Nathaniel Gleicher menjelaskan pihaknya telah menghapus ratusan akun yang tergabung dalam jaringan Saracen salah satunya adalah akun Permadi Arya (Abu Janda).
Rilis lengkap: Taking Down Coordinated Inauthentic Behavior in Indonesia
https://newsroom.fb.com/news/2019/01/taking-down-coordinated-inauthentic-behavior-in-indonesia/
Terkait data resmi yang dirilis Facebook tersebut, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menuntut aparat bertindak.
Berikut pernyataan Fahri Hamzah di akun twitternya (9/2/2019):
~ Pagi2 saya berpikir sebaiknya penegak hukum segera bertindak. Isu #Seracen yg dituduhkan kepada kelompok lain dan tidak terbukti itu telah mencoreng nama penegak hukum. Sekarang ketua biang keroknya sudah ketahuan ya tangkap dong.
~ Dalam hingar bingar pertarungan politik ini, yang paling harus kita jaga dan pertahankan adalah Aparat Penegak Hukum. Jangan sampai mereka diseret masuk gelanggang dan ikut bertarung. Jangan mau dipuji oleh orang gila yang punya motif uang dibalik politik.
~ Ada kelompok, yang setiap hari memuji Aparat Penegak Hukum lalu menjejali keharusan advokasi kepada suatu kelompok yang kadang fiktif. Dan Aparat Penegak Hukum kita terseret memburu pepesan kosong. Dari luar lalu kita melihat, kok ada yang tidak adil dan tidak benar. Kita harus ingatkan.
~ Biarlah kita mengambil resiko dianggap tidak mendukung Aparat Penegak Hukum daripada kita terlibat merusaknya. Kecintaan kita pada Aparat Penegak Hukum adalah cinta mati. Karena kita tidak punya alternatif. Bangsa dengan Aparat Penegak Hukum tidak dihormati adalah bangsa diambang perang saudara. Kita gak mau.
~ Saya mohon maaf akan membuat kritik terus kepada penegak hukum jika nampak mulai terseret arus seperti dalam kasus #Seracen yang bahkan telah membawa presiden @jokowi bikin komentar seolah ada. Sekarang malah berbalik. Ada 'orang gila' rupanya di sebelah sana.
~ Orang gila jangan dibiarkan berkeliaran, apalagi yang telah mengumumkan diri sebagai orang gila, dengan mengumumkan berita bohong yg dia ciptakan sendiri, bukan karena dibohongi orang. Banyak yg beginian sepertinya dibiarkan, sementara seniman dan politisi kena buru.
~ Mari kita dukung penegak hukum kita untuk segera bergeser ke tengah. Hadirlah di tengah rakyat sendiri. Jangan hidup dalam fantasi yang dibuat orang lain. Mari luruskan yang nampak bengkok dan jangan takut berkata benar apapun resikonya. Ini jihad, jangan takut!
~ Kita sayang polisi, kita cinta jaksa yang bersih dan lurus mandiri. Kita cinta hakim yang punya integritas dan tegak lurus sebagai wakil Tuhan di muka bumi. Tapi, caranya adalah dgn berkata benar bukan dgn memuji meski salah dan salah arah. Kita hrs ikhlas mencintai!
~ Apabila karena mencintai kita terluka, biarlah. Keikhlasan diuji di situ. Asalkan negara ini tetap ada bersama aparat yang dihormati dan dihargai. Apa gunanya pesta hura2 dibatas kematian jiwa bangsa berupa aparat negara yang culas dan berkhianat pada kebenaran sejati.
~ Inilah yang diingatkan #BungKarno dulu, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Tapi perjuangan kalian akan lebih berat, karena melawan saudara sendiri,” itulah yang pernah dikatakan Ir. Soekarno, presiden pertama Kita. Bersabarlah bangsaku. Sekian.
(Dari twitter @Fahrihamzah Sabtu 9/2/2019)
Tapi bener juga, Pagi2 saya berpikir sebaiknya penegak hukum segera bertindak. Isu #Seracen yg dituduhkan kepada kelompok lain dan tidak terbukti itu telah mencoreng nama penegak hukum. Sekarang ketua biang keroknya sudah ketahuan ya tangkap dong. #SaveAPH
— #2019AwalPerubahan (@Fahrihamzah) 9 Februari 2019