[PORTAL-ISLAM.ID] Seminggu terakhir terlihat Jokowi memainkan gaya menyerang - total football ala Barcelona. Itu dilakukan sebagai reaksi atas elektabilitasnya hari demi hari kian tidak aman alias mangkrak di angka 45%. Padahal titik aman bagi petahana itu di angka 60% ke atas.
Sikap frontal seperti itu bukanlah tipikal Jokowi yang biasanya kalem. Narasi membela diri dan menyerang itulah yang diliput media, nihil visi misi dan program.
Terakhir pernyataannya yang memantik temperatur politik menaik adalah serangannya pada kubu oposisi yang menuduh menggunakan propaganda Rusia dalam kontestasi pilpres ini. Sungguh tuduhan yang tak berdasar dan berbahaya bagi hubungan Indonesia dan Rusia.
Kedutaan Rusia di Indonesia secara resmi tegas membantah keterlibatan negaranya dalam proses politik di Indonesia.
Kehilangan tema substansial kampanye dan miskinnya gagasan pada akhirnya menghadirkan kepanikan berjamaah. Bukan saja bagi tim sukses dan hulubalang politiknya, tapi juga terlihat pada narasi dan rona wajah sang petahana.
#MenjemputKemenangan
(Andi Mapperumah)
Berkaitan dengan beberapa publikasi di media massa tentang seakan-akan penggunaan “propaganda Rusia” oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu di Indonesia, kami ingin menyampaikan sebagai berikut.
— Russian Embassy, IDN (@RusEmbJakarta) 4 Februari 2019
Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami.
— Russian Embassy, IDN (@RusEmbJakarta) 4 Februari 2019
Maling Teriak Maling... sumber hoax nuduh pihak lain sebar hoax... menyedihkan!!! pic.twitter.com/pUNLU9eaZO
— LAWAN!!! (@fadreee) 4 Februari 2019