[PORTAL-ISLAM.ID] Kiai Maimun Zubair atau yang lebih dikenal dengan Mbah Mun membacakan doa penutup pada akhir acara Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju di Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah pada Jumat, 1 Februari 2019 yang dihadiri oleh capres Jokowi.
Salah satu potongan doanya yang beredar luas dalam vidio berbunyi:
“Ya Allah, hadza ar rois, hadza rois, Pak Prabowo ij’al ya ilahana,”
potongan doa Mbah Mun itu kurang lebih memiliki arti ‘ya Allah, inilah pemimpin, inilah pemimpin Prabowo, jadikan, ya Tuhan kami’. Petikan doa yang terselip nama Prabowo itu terekam di menit ke 3 lewat 40 detik dari video berdurasi 6 menit 37 detik.
Apakah Mbah Moen salah sebut? Wallohu a’lam yang jelas tidak ada yang meragukan kealiman Mbah Moen, salah seorang ulama sepuh kebanggaan Nahdliyin.
Dulu, di zaman Nabiyullah Musa AS juga ada seorang ulama yang do’anya mustajab, bahkan konon bisa melihat lauhil mahfuzh, ia bernama Bal’am.
Kaum Ad yang sangat membenci Nabiyullah Musa AS mendatangi Bal’am untuk mendoakan kemenangan bagi mereka, pertama Bal’am menolak karena Bal’am sebelumnya orang yang ta’at beribadah tentu dia mengetahui kalau mendoakan kekalahan untuk Nabi Musa adalah suatu dosa yang besar, tapi karena desakan, maka Bal’am pun memenuhi permintaan mereka. Bal’am menaiki keledainya menuju suatu bukit untuk memohon kepada Allah SWT agar pasukan kaum A’d diberi kemenangan melawan pasukan Nabi Musa AS.
Tapi anehnya waktu dia berdoa yang seharusnya meminta kemenangan untuk kaum A’d, lidahnya keburu mengeluarkan do’a yang ditujukan untuk kemenangan Nabi Musa AS. dan sejarahpun mencatat pasukan kaum A’d yang akhirnya berhasil dikalahkan oleh pasukan Nabi Musa AS.
(Kisah dalam kitab Siroju at-Thalibin)
Apakah sejarah akan berulang?
Penulis: Ustaz Nasukha Moris