Takdir Kemenangan dan Kekalahan
Menang dan kalah adalah hari-hari yang dipergilirkan Allah di antara manusia.. Menang ada syaratnya, kalah ada sebabnya.. #takdir
Jika suatu saat kita merasa memiliki semua syarat kemenangan tapi kemudian kita kalah.. Itu karena Allah tidak ingin kita ‘menisbatkan’ kemenangan kepada syarat-syarat manusiawi itu.. Apalagi kepada kekuatan manusia semata, melainkan kepada diri-Nya sendiri..
Sebaliknya kalau kita merasa memiliki semua sebab kelalahan tapi tiba-tiba menang.. Itu karena Allah juga hendak memperlihatkan rahmat-Nya kepada yang lemah dan kuasa-Nya kepada yang kuat..
Allah yang menetapkan syarat-syarat kemenangan dan sebab-sebab kekalahan.. Tapi Dia juga yang menentukan hasil akhirnya..
Tapi di luar makna ‘kekuasaan mutlak’ dalam memberlakukan takdir-Nya, ada makna lain yang menyertainya.. Ada ‘ilmu’ yang melingkupi segala sesuatu, ada ‘rahmat’ yang selalu mengalahkan murka-Nya dan ada ‘keadilan’ dalam menetapkan ketentuan-Nya..
Kuasa, ilmu, rahmat dan adil adalah makna-makna yang menyertai semua takdir Allah yang kita saksikan dalam semua peristiwa kehidupan, termasuk dalam peristiwa menang kalah..
Yang ada dalam tangan manusia adalah kewajiban menenuhi syarat kemenangan, setelah itu berdoa memohon kemenangan dan jika Allah mengabulkannya, maka dengan penuh adab ia berkata, "Tiadalah kemenangan ini melainkan datangnya dari Allah.."
Tapi jika ia kalah, maka dengan penuh adab pula ia berkata, "Semua ini karena kesalahan kami..”
Takdir kemenangan dan kekalahan adalah kombinasi yang indah antara kuasa, ilmu, rahmat dan keadilan Allah di satu sisi serta usaha atau kesalahan manusia di sisi lain.. Keindahan itu akan menjadi sempurna dengan adab manusia kepada Allah saat menang dan saat kalah..
(Dirangkum redaksi portal-islam.id dari twit @anismatta 5 Februari 2019)