[PORTAL-ISLAM.ID] GP ANSOR SEBUT KELOMPOK RADIKAL MENGINDUK KE SATU CAPRES...
Hal ini ditanggapi mantan Kepala Staf Umum TNI Letjen (Purn) Johannes Suryo Prabowo melalui akun media sosialnya di fb dan twitter (13/1/2019):
"ini juga bentuk lain
dari politik gendruwo
dulu menuduh capres (02) gak bisa ngaji dan pesta wine saat natal, lalu nuduh antek Jahudi, sekarang nuduh jadi induknya radikal yang hendak membentuk negara Islam atau NKRI Bersyariah.
HOAX yang menakut-nakuti rakyat kayak gini kalau dilaporin malah membuat mereka beken, karena bisa membuktikan bahwa mereka kebal hukum.
Tapi karena saya ingin adanya perubahan, yang membuat #IndonesiaMenang dan #IndonesiaAdilMakmur, maka meski saya KATOLIK, saya TIDAK TAKUT memilih Prabowo S. dan Sandiaga S. Uno untuk memimpin #Indonesia
Wis lah pokok’e
#2019PrabowoPresidenRI".
***
Di Pilkada DKI 2017 yang lalu Anies-Sandi juga dituding radikal radikul, tapi warga DKI tak bisa ditakut-takuti, petahana pun akhirnya tumbang.
Insya Allah di Pilpres 2019, jualan radikal radikul gak ngaruh, malah cuma menunjukkan kepanikan akan kekalahan yang sudah di pelupuk mata.
"Daripada jualan radikal yang gak laku, mending jualan cilok," sentil netizen.
Padahal saya udah nasehatin gini ke dia :— Jurus Bango (@rijagus) 12 Januari 2019
Lu daripada jualan Radikal melulu, tapi kagak laku, mending jualan cilok deh! Terbukti di beli sama Jokowi.
Jgn lupa digerobak tempel tulisan "Mas Yakul Penjual Cilok Nusantara", plus slogan #CilokHargaMati
😁😂😁😜😂
Ini ormas ga habis2nya menebar fitnah thd capres #PrabowoSandi . Herannya kok aparat berwenang diam aja ya? Apa harus ada yg melapor dulu?— @r4mlif | ramli aja (@r4mlif) 12 Januari 2019