[PORTAL-ISLAM.ID] Gerakan Arah Baru Indonesia atau GARBI kini menjadi gerakan baru di Indonesia yang digagas oleh beberapa politisi yang dahulu aktif di Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Satu di antara deklarator GARBI, Fahri Hamzah mengungkapkan tujuan dibentuknya organisasi itu untuk menjernihkan pemikiran agar sesuai dengan semangat reformasi 1998.
Berkunjung ke Redaksi Tribunnews.com, Selasa (29/1/2019) kemarin, Fahri mengatakan kini GARBI telah memiliki pengurus di 25 provinsi di Indonesia.
Saat diberikan pilihan antara fokus mengembangkan GARBI atau menjadi menteri, politisi asal Sumbawa itu tak mau berandai-andai. Berikut petikan dengan Fahri Hamzah saat berkunjung ke Redaksi Tribunnews.com.
Kalau ditawari masuk kabinet Anda memilih membesarkan Garbi atau jadi menteri?
Jangan mengkhayal soal itu, yang penting saya tidak mungkin gabung tanpa misi
Dengan siapapun?
Dengan siapapun saya tak mungkin gabung tanpa misi.
GARBI itu didirikan artinya embrio ”sakit hati” dengan PKS. Kader atau anggota kader GARBI dalam Pileg apakah ada larangan jangan mencoblos PKS? Kemudian, Anda masih membayar iuran ke PKS saat ini.
Karena saya ini satu-satunya kader yang ditetapkan melalui keputusan pengadilan. Jadi keanggotaan saya lebih kuat dari semuanya karena diputuskan pengadilan.
GARBI membebaskan anggotanya memilih? Lalu konstituen Anda di NTB bagaimana?
(Konsituen di NTB) Mereka waktu itu, banyak yang minta saya jadi DPD RI cuma saya bilang saya juga butuh jeda untuk memikirkan situasi ini secara menyeluruh. Saya bilang “biarin saya coba agak fokus membangun kekuatan”.
Artinya bebas memilih?
Ya soal bebas memilih saya belum ngomong tetapi saya melakukan endorsement kepada anggota atau caleg DPR RI lintas partai yang bagus-bagus. Kalau ada orang bagus saya nilai layak dia mengganti dan menjadi wakil masyarakat dan saya akan dukung.
Garbi sampai April nanti tidak akan deklarasi dukungan?
Belum ada pikiran tapi nanti 17 Februari ini kami lengkap strukturnya mungkin setelah lengkap ini ada rapat-rapat karena pengurus nasonalnya juga belum ada.
Pernyataan sikap seperti organisasi lain mungkin?
Mungkin
Sepanjang 2018 sampai 2019 ada enggak yang minta jadi bagian dari tim sukses?
Ya banyak, nyaleg juga ada semua partai. Jadi pengurus juga hampir semua partai cuma sekali lagi saya bilang saya kan bukan sendiri dan saya tidak terbiasa berpikir sendiri.
Sumber: Tribunnews.com