[PORTAL-ISLAM.ID] KAMI TAK AKAN PERNAH MELUPAKAN PERLAKUAN ISTANA TERHADAP PARA ULAMA...
👉 4 November 2016. Pilpres masih 3 tahun. Ustadz Arifin Ilham dirawat di RS setelah disemprot gas air mata di depan Istana Negara saat Aksi Bela Islam 411 demo kasus penistaan agama. Presiden Jokowi tak menjenguk dan tak berbelasungkawa sedikitpun. Bahkan Jokowi yang konon katanya rindu di demo, nyatanya jutaan umat Islam, para Ulama, para Habaib yang datang ke Istana Negara malah dibombardir tembakan gas air mata aparat. Tidak hanya Ustadz Arifin Ilham yang terluka, juga Syeikh Ali Jaber dan para ulama habaib yang lain.
👉 9 Januari 2019. Pilpres 3 bulan lagi. Jokowi tergopoh-gopoh datang menjenguk Ustadz Arifin Ilham yang tengah dirawat di rumah sakit dengan wajah polos seakan ikut merasakan penderitaan ulama kharismatik kebanggaan Umat Islam. Ustadz Arifin pun menyambut Jokowi dengan hangat. Padahal dulu saat Ustadz Arifin Ilham mendatangi Istana Negara untuk menuntut Keadilan Kasus Penistaan Al-Quran, bukan sambutan hangat dari Presiden, karena Presiden Jokowi memilih untuk pergi dari Istana, sementara para ulama habaib dan jutaan Umat Islam disambut dengan tembakan gas air mata.
Umat tidak akan pernah melupakan perlakuan Istana terhadap para Ulama dan Habaib.
Silahkan Jokowi melihat video dokumenter 411 ini.. Detik-detik Penembakan Ustadz Arifin Ilham dan Ulama Dilarikan ke Rumah Sakit:
Di #Aksi411 pas sore hari .. suasananya top banget .. sejuk .. hening ..
— My Cozy Corner (@rigenz123) 9 Januari 2019
Terutama pas Ustad Arifin Ilham ajak berdzikir ..
Baik sipil maupun aparat .. semua bagai terhenyak sesaat ..
Pas setelah Isya .. mulai kita ditembaki .. dan semakin kencang dizkir para peserta. pic.twitter.com/tSoNuvxY4J
Tempohari Ulama2 ditembaki dgn Gas Air Mata.
— Panglima Nayan (@Panglima_Nayan) 9 Januari 2019
Ketika menjenguk ulama yg sedang sakit, pura2 mengeluarkan air mata.
Begitulah modus dan tabiat daripada seorang pendusta.