[PORTAL-ISLAM.ID] Proyek pembangunan kereta ringan atau light rail transit (LRT) tengah jadi sorotan publik.
Hal ini setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik proyek LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) yang dinilai tidak efisien.
JK menegaskan, inefisiensi-inefisiensi itu membuat biaya pembangunan melambung tinggi, mencapai Rp500 miliar per kilometer.
Advokat sekaligus mantan anggota Komisi III DPR RI, Djoko Edi Abdurrahman menyebut markup proyek gila-gilaan proyek LRT yang mencapai 1200%!!!
"LRT biaya normalnya Rp 40 miliar/KM, dimarkup 1200% menjadi Rp 500 miliar/KM. Ngemplang banyak si Budi Karya," kata Djoko Edi melalui akun twitternya, Minggu (13/1/2019).
Markup LRT sudah lama diingatkan Prabowo sebelumnya, namun bukannya diaudit, justru Prabowo dibully. Sekarang terbukti wapres JK sampai marah-marah penggelembungan proyek LRT.
Semoga PRABOWO-SANDI Menang Pilpres 2019 Memimpin Indonesia
Nanti Semua dibongkar, Para Garong uang rakyat harus disikat habis!
LRT biaya normalnya Rp 40 miliar/KM, dimarkup 1200% menjadi Rp 500 miliar/KM. Ngemplang banyak si Budi Karya.— jokoedy (@jokoedy6) 13 Januari 2019