[PORTAL-ISLAM.ID] Di mana pun dan di zaman kapan pun, perjuangan untuk menegakkan keadilan selalu menyisakan residu. Selalu ada ampas. Tidak mungkin semua tahapan proses berjalan tanpa daki atau kotoran.
Perjuangan apa saja selalu mirip dengan proses produksi. Ada yang menjadi produk utama, ada yang menjadi produk sampingan (by-product), dan ada pula yang menjadi sampah atau ampas. Residu, bahasa kerennya.
Nah, tinggal kita berdoa agar jangan sampai kita terpilah menjadi ampas perjuangan. Andaikan tak terolah menjadi produk utama atau produk sampingan, janganlah sampai tersisih ke kantong ampas.
Tetapi, harap diingat, ampas atau sampah atau residu pasti ada. Tidak mungkin semua bahan baku yang sedang diolah di dalam pabrik perjuangan akan menjadi produk yang bernilai. Seporsi tertentu pasti akan berakhir tanpa nilai atau rendah nilai.
Itulah yang terjadi pada Usamah Hisyam. Sebagaimana Ngabalin, Kapitra, dll, Pak Usamah pun rupanya ditakdirkan menjadi residu perjuangan umat Islam yang bertujuan untuk melenyapkan kezaliman, kesewenangan, dan ketidakadilan.
Usamah telah menunjukkan jalannya di dalam pabrik perjuangan umat. Dia tertepis ke conveyor ampas. Dan bakal masuk ke kantung ampas.
Lantas, apa yang akan terjadi terhadap ampas perjuangan?
Ampas perjuangan jelas berbeda dengan ampas pabrik. Ampas pabrik mungkin tidak berbahaya. Atau tidak terlalu berbahaya.
Sebaliknya, ampas perjuangan mirip dengan “active ingredients” di dalam limbah pabrik kimia. Ampas perjuangan bisa menimbulkan gangguan seperti gatal-gatal atau bau busuk yang menyengat.
Di dalam perjuangan umat sekarang ini, Usamah Hisyam berperan sebagai residu yang menimbulkan gatal-gatal. Tak terelakkan. Harus diterima dengan kesabaran. Lama-lama gatal-gatalnya bisa hilang.
Satu hal, ampas yang berbahan aktif itu boleh jadi ada yang bersedia membelinya. Mereka akan menggunakan zat gatal-gatal itu untuk mengganggu orang lain. Usamah Hisyam juga bisa jadi mirip perumpamaan ini.
Namun, percayalah bahwa ampas akan tetap disebut ampas. Ia tidak akan pernah relevan lagi dengan produk utama atau dengan by-product. Ampas tidak akan mungkin lagi berproses menjadi sesuatu yang menyerupai produk utama.
Dalam hal ini, apa pun yang dikatakan oleh Usamah Hisyam mengenai Prabowo (cq cerita tentang pukul meja di ijtimak ulama ke-2), dia tak akan pernah berhasil mengubah sikap rakyat, sikap kaum muslimin, terhadap Prabowo. Dia akan membuat gatal-gatal, tapi sebentar saja akan hilang.
Usamah mungkin akan terus mengganggu Prabowo, tetapi persepsi rakyat tentang Prabowo tak akan berubah. InsyaAllah, beliau akan menang telak dalam pilpres 2019.
Penulis: Asyari Usman