[PORTAL-ISLAM.ID] Beginilah jawaban Prabowo Subianto soal tes baca Qur’an yang akhir-akhir ini marak disuarakan kubu yang mulai putus asa.
“Menjadi warga Negara Yordania itu syaratnya harus bisa baca Qur’an dan saya pernah ditawarkan menjadi warga Negara disana (1998) untuk menjadi penasehat militer tapi keluarga saya tidak setuju.”
“Kemudian ada yang meragukan keislaman saya karena sodara saya non muslim saya katakan kalau saya bukan muslim tidak mungkin Soeharto menerima saya sebagai menantunya.”
Saat ditanya soal tes Qur’an di Aceh, Prabowo langsung menanyakan, “Standarnya apa? Qari? Sebab masyarakat Aceh di sana pinter-pinter ngajinya, kalau standar qari saya tidak bisa. Tapi tajwid insya’Allah,” katanya.
Kemudian Prabowo menanyakan sebenarnya ini dalam rangka apa? Kok KPU tidak memberitahukan? Kalau memang mekanismenya mengharuskan kenapa tidak?
Pun demikian Prabowo enggan jika diajak test bahasa Inggris dalam Pilpres. Menurut beliau tidak etis kalau hanya ingin menyerang lawan dengan cara-cara seperti itu, tutupnya. (masawep)