[PORTAL-ISLAM.ID] Pakar Komunikasi dari Universitas Indonesia (UI) Effendi Gazali mengkritik media mainstream yang 'bungkam' dari pemberitaan Reuni 212 di ILC tv One.
"Saya belajar dan mengajar Ilmu Komunikasi sudah 20 tahun, tolong tunjukkan kepada kita, ada enggak guru Jurnalistik kalau ada peristiwa besar seperti ini (Reuni 212) dan Anda boleh blok dan menutup informasi publik dan seakan-akan itu tidak terjadi?" katanya di ILC, Selasa (4/12/2018).
Selang sehari, Rabu (5/12/2018), Emha Ainun Najib (Cak Nun) menyindir secara cerdas, halus, namun tajam atas ulah media mainstream ini:
“A good fact is a bad News“. Keadaan yang baik adalah berita buruk, sehingga bukan berita. Keadaan buruk adalah berita baik, sehingga diutamakan.
Kalau damai, rukun, Bhinneka Tunggal Ika, Islami, tidak dimuat. Kalau buruk, bentrok, bertengkar, tawur, konflik, jahiliyah, dimuat.
Sudah lama doa media itu saya amini: ”amin ya Robbal ‘alamin”.
Yang cari kebaikan, dianugerahi kebaikan.
Yang cari keburukan, ditimpa keburukan.
Dengan irama dan progresi ukuran model Allah, Ia semakin mengabulkan doa itu.
5 Des 2018
(Cak Nun)
Link: https://www.caknun.com/2018/terkabul/