[PORTAL-ISLAM.ID] Tadinya saya kuatir. "Jaenudin Nasiro" tak terbendung. KH Maruf Amin sudah menyingkirkan Prof Mahfud MD. Ustad Yusuf Mansur Paytren terserap.
Sebelumnya, TGB pindah haluan. Setelah skandal Newmont ditebar ke publik. Banser tetap nyaring bela Joko. Ngabalin semakin galak. Kapitra Ampera buka topengnya. Farhat nyaleg via PKB. Erick Tohir direkrut jadi Ketua Timses, singkirkan Jenderal Muldoko. Yeni Wahid tak bisa dibuat pintar.
Semua media dikuasai. Artis-artis dongo dibayar nyaleg. Jual tampang. Berharap dulang suara.
Ga stop di situ, oposisi dan kelompok demokratik dipukul dengan hoax Ratna Sarumpaet.
Rezim semakin sakti. Ahmad Dhani dijerat kasus "idiot". Buni Yani kalah. Herman Syah dibacok. Rocky Gerung dilaporkan ke polisi.
Gerakan Ganti-Presiden Neno Warisman dan Mardani Ali Sera berhasil diredam.
Nyaris semua pilkada disapu bersih. Taipan kucurkan dana. Red force menang di Jateng. Denny JA diperkerjakan memproduksi meme setiap hari. Analisanya tak berubah, Joko-Maruf unggul 20%.
Tapi hari ini, Umat Islam membuktikan diri. Sebuah "show of force" ditampilkan. Ghirah itu tidak paham. Reuni Akbar 212 tahun 2018 adalah konsolidasi terakhir. Waktu 5 bulan tidak bisa menyelamatkan kekuasaan Jokowi. Dia akan kalah.
Para taipan, cukong, minoritas, banci kaleng, nasionalis, human right fighter, grey akademisi, jurnalis, sadarlah…!!!
A peaceful constitutional revolution is coming down. A history in the making. The spiritual power of Islamic Rahmatan Lil Alamin tidak bisa dikalahkan di bumi Indonesia.
Jokowi adalah investasi negatif. Dia bakal tumbang di pilpres.
THE END
Penulis: Zeng Wei Jian