[PORTAL-ISLAM.ID] Katanya, yang hadir acara reuni kemarin 7 juta ya? bahkan kata tvOne 10 juta. 😱Wow...Baru kali ini ya, ada reuni yang jumlah pesertanya lebih banyak dari jumlah alumninya. Hebaat 👍
Tapi, sejujurnya nggak ada yang menyangka kalau acara ini bakal dihadiri massa sebanyak itu. HRS, Aa Gym, HNW, Yusuf Martak, panitia, Pak polisi, Pak Jokowi pun saya yakin juga nggak nyangka.
Apalagi para peserta, mereka juga nggak nyangka bakal menjadi bagian dari sejarah acara dengan hadirin terbanyak di dunia.
Padahal tokoh-tokoh besar juga gak hadir kemarin. HRS, Aa Gym, Arifin Ilham, UAS, gak hadir.
Koq bisa ya?
Padahal tak ada satupun ormas atau partai yang bisa mengumpulkan massa sebanyak itu. Tak ada juga seorangpun tokoh, ulama, apalagi politisi yang bisa menggerakkan manusia sebanyak itu dalam satu waktu.
Maka, merencanakan membuat tandingan menurut saya bakal sia-sia saja. Beraat boos...
Saya meyakini massa sebanyak itu ter-enggage untuk datang bukan karena figur ulama, tokoh, ormas, apalagi partai.
Mereka datang karena punya perasaan yang sama, yaitu: KESADARAN, KECINTAAN & KERINDUAN.
Walaupun (maaf), pasti ada juga yang hanya ikut-ikutan karena ingin mendapatkan sensasi tertentu buat dikisahkan suatu hari nanti.
Kalau dalam marketing, ini mungkin yang dibilang “experience”. Kalau dalam psikologi, ini disebut “public mood”.
Jadi, agak nggak masuk kalau analisa anda pakai pendekatan struktural ansich / political ansich.
Maka itu, kurang pas klo pasca ini ada politisi/ormas/partai yang mengklaim paling berjasa dalam acara ini. Konyol juga kalau kubu sebelah, adressing kepada pihak tertentu yang dianggap paling representatif dalam acara ini. Sebab, tak ada yang paling representatif dan berjasa disini.
Panitia juga hanya trigger dan fasilitator saja. Bahkan 212 ini sendiri sebenarnya juga hanya trigger. Trigger untuk mendapat traffic organic, karena "content" nya pas.
Bagaimana dengan anggapan ini dipolitisasi kubu nomer dua? Lebay juga sih..
Lha wong Pak Prabowo dan Sandi itu kan, alumni saja bukan. Setahu saya, malah Pak Jokowi & Mbah Ma’ruf yang alumni 212. Bahkan Jokowi sempat orasi.
Kalau soal Prabowo & Sandi lah yang dapat benefit, ini soal lain bos. Orang Jawa bilang, itulah yang namanya BEJO. Ya Bejo..
Sama lah, saat Pak Jokowi jadi Gubernur DKI dan Presiden kemarin, banyak orang Jawa yang bilang itu karena BEJO. Dan Bejo ini rumusnya adalah momentum. Sebagaimana, massa berkumpul sebanyak itu kemarin juga karena momentum.
Dan momentum itu bisa dipantik (dipicu) apa saja. Oleh Ahok, bendera dibakar, ormas dibubarkan, ulama dibully, pemilu besok, bahkan hal yang mungkin remeh temeh.
Jadi, jangan kaget ya, kalau habis ini akan banyak terjadi anomali-anomali lagi seperti ini.
Trus, siapa dong ahli/konsultan/pakar/ yang bisa diandalkan untuk melalui masa ini?
Bagi saya, satu-satunya yg bisa dipercaya, diandalkan dan dijadikan sandaran, termasuk yang bisa menggerakkan dan mengumpulkan manusia sebanyak itu kemarin, hanyalah cintanya Kanjeng Nabi.
Adapun Ahok, Ulama, tokoh, ormas, 212, 411 hanya sekedar manifestasi.
(Widya Supena)