[PORTAL-ISLAM.ID] Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis sudah tak tertahankan lagi kejengkelannya dengan pernyataan ngawur soal Poligami yang disampaikan PSI (Partai Solidaritas Indonesia) dan Komnas Perempuan.
"Habis kata-kata saya jengkelnya kepada PSI dan Komnas Perempuan itu ko’ yo hanya cari ribut bukan menyelesaikan urusan bangsa ini. Mudah-mudahan PSI tak lolos pemilu ini dan komnas perempuan dibubarkan aja," ujar KH Cholil Nafis melalui akun twitternya hari ini, Ahad (16/12/2018).
Diberitakan sebelumnya detikcom "Dukung Sikap PSI, Komnas Perempuan: Poligami Bukan Ajaran Islam".
"Tanda akhir zaman itu, orang bodoh memberi fatwa dan orang ruwaibidhah (gendeng) bicara masalah-masalah besar ke-Islamam dan kebangsaan. Coba deh baca Rasulullah saw itu poligami, sahabat juga poligami ko’ Komnas Perempuan bilang tak ada dalam ajaran Islam," ujar Kyai Cholil.
"Yang benar itu: PSI dan Komnas Perempuan yang tak mengerti Islam. Bukan sebaliknya ya bahwa poligami bukan ajaran Islam. Soal tak senang poligami silahkan tapi mengatakan tak ada dalam ajaran Islam itu jahl murakkab (bodoh paralel). Rabun iman dan tak baca hadits dan sejarah Islam," ujar pengurus Lembaga Bahtsul Masail PBNU periode 1999-2004 itu.
Habis kata2 saya jengkelnya kpd PSI dan Komnas Perempuan itu ko’ yo hanya cari ribut bukan menyelesaikan urusan bangsa ini. Mudah2-an PSI tak lolos pemilu ini dan komnas perempuan dibubarkan aja.
— cholil nafis (@cholilnafis) 16 Desember 2018
tanda akhir zaman itu, orang bodoh memberi fatwa dan orang ruwaibidhah (gendeng) bicara masalah2 besar ke-Islamam dan kebangsaan. Coba deh baca Rasulullah saw. itu poligami, sahabat juga poligami ko’ Komnas Perempuan bilang tak ada dlm ajaran Islam. https://t.co/WY8eh9dJkw
— cholil nafis (@cholilnafis) 16 Desember 2018
yg benar itu: PSI dan Komnas Perempuan yg tak mengerti islam. Bukan sebaliknya ya bahwa poligami bukan ajaran Islam. Soal tak senang poligami silahkan tapi mengatakan tak ada dlm ajaran Islam itu jahl murakkab (bodoh paralel). Rabun iman dan tak baca hadits dan sejarah Islam
— cholil nafis (@cholilnafis) 16 Desember 2018