[PORTAL-ISLAM.ID] Proyek infrastruktur yang menjadi fokus pemerintahan Jokowi telah memakan korban jiwa. Sebanyak 31 orang pekerja pembangunan jembatan menjadi korban penembakan kelompok bersenjata di Papua
Menanggapi peristiwa terbunuhnya 31 orang tersebut, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut hal tersebut sebagai tindakan tak elok.
"Saya pikir inilah buktinya masih (ada) orang yang membunuhi orang yang membuat pembangunan, itu tidak elok," kata Luhut usai memberikan pidato dalam Seminar Nasional "Pembangunan Berbasis Inovasi di Era Industri 4.0" di Jakarta, Selasa, 4 Desember 2018.
Pernyataan lunak Luhut ini membuat Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah heran. Mengomentari sebuah tautan berita yang berisi pernyataan Luhut, Fahri pun bercuit.
#JaenudinNaciro kayak gini doang...ya Allah... https://t.co/lh1kw96z3D— #Setelah47 (@Fahrihamzah) December 4, 2018
Mantan staf Menteri ESDM, Muhammad Said Didu:
Haaa jenderal cuma katakan tdk elok. Ini masalah pemberontakan Jenderal !!! https://t.co/EdT5UAPivQ— Muhammad Said Didu (@saididu) 4 Desember 2018
Seorang warganet lain pun membandingkan sikap lunak Luhut menghadapi kelompok separatis Papua yang telah membunuh 31 pekerja ini dengan sikap keras Luhut kepada Anies Baswedan terkait reklamasi.
Harusnya lebih dari ini ya banghttps://t.co/iihei6Insj pic.twitter.com/9x29GN1HOh— Bukan JaenudinNaciro (@si_buleng) December 4, 2018
Sikap lunak Luhut pun membuat warganet lain geram.
Seperti dikabarkan sebelumnya oleh Kumparan, Polda Papua mendapat laporan 15 pekerja proyek jembatan dari PT Istaka Karya disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Selain 15 pekerja tersebut, Polda Papua mencatat ada 31 pekerja lain yang disandera sejak Sabtu, 1 Desember 2018. Para pekerja proyek itu pun telah ditembak mati oleh KKB.
“Sejauh ini kita mencatat sudah 31 orang meninggal,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal.
Kamal menyebut, KKB mengeksekusi 23 pekerja, pada Sabtu, 1 Desember 2018 bertepatan dengan ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM). Selanjutnya pada Ahad, 2 Desember 2018 KKB kembali menembak mati 8 pekerja.

“Jadi pada hari Sabtu, KKB menangkap 31 pekerja, namun 8 orang melarikan diri ke rumah anggota DPR Papua. Namun, mereka diketahui dan dijemput dari rumah anggota DPR tersebut untuk ditembak mati,” rinci Kamal.