[PORTAL-ISLAM.ID] Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan makan siang bersama pasangan nomor satu itu menggambarkan kesederhanaan kedua tokoh. Ini tercermin dalam menu makan siang keduanya.
"Menu yang cukup bersahaja seperti sayur lodeh, pecel, ditambah buah jeruk dan kelengkeng tadi juga menggambarkan kesederhanaan dan keindonesiaan kedua pemimpin," kata Hasto dalam keterangan pers, Jumat 28 Desember 2018.
Sumber: Liputan6
Berita ini pun ditanggapi Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon.
Mangan ae dipolitisir rek. Ajurrr.. ajur.. Berlebihan Hasto iki. Menu makan itu soal selera. Soal lidah. Soal rasa! Tak ada hubungannya dgn sederhana atau tidak. Seneng mangan pecel, lodeh, rawon, mendoan dll yo mangan ae! Kabeh awak dewe alumni Jawa iki yo senang mangan iku kok! https://t.co/5YLJd9cTOL— JANSEN SITINDAON (@jansen_jsp) December 30, 2018
Iki pak Hasto. Aku mangan nang omah awan iki. Iku seleraku.. Wong Batak tapi suwi nang Jowo malah tiap hari masak makanan Jawa dirumah. Onok tempe goreng, garangan asem, teri sambel dll. Ini TIDAK SOAL SEDERHANA! TAPI SELERA. Jadi cukuplah mempolitisir menu makan @jokowi. Horass. pic.twitter.com/5crq3JW4Cq— JANSEN SITINDAON (@jansen_jsp) December 30, 2018
Politisasi menu makanan ini pun dikecam warganet:
"Gak ada lagi bahan buat naikin elektabilitas 😅," cuit @suarakencang.
"Mungkin menu hariannya mewah jadi pas ketemu menu sederhana perlu utk dinyatakan," cuit @caheeo.
"Rakyat sekarang banyak disuguhi hal² remeh temeh.. Tapi kita tdk terbuai #2019GantiPresiden," cuit @masfidman.
"Kasian jd kacung udah mendarah daging," cuit @MasHary71.
"Makan sederhana d ekpos media,dlu 2014 ada yg kyk gini.Harga baju n celana pun terpampang d baliho. Msih mau d tipu dgn kesederhanaan ??" cuit @DheaMerlinda.
— MuliakanPetani (@Kopipahitgitulo) December 30, 2018