by: Fahri Hamzah*
#SkandalBankCentury
2008 Transaksi
2009 Pemilu
2010 Terbongkar
#SkandalBerikutnya
2018 Transaksi
2019 Pemilu
2020 Terbongkar (Akan).
Ini perasaan saya malam ini sebelum tidur.
Kita sebagai warga negara yang baik, memberi nasehat kepada Presiden Jokowi dan kabinetnya bahwa suatu hari kesalahan hari ini akan dipersoalkan. Dan sudah sering kita lihat akhir dari kebijakan yg salah di masa lalu. Terbongkar di masa depan.
Ini saran saja. Terserah mau terima atau tidak. Saya ingatkan “Skandal Bank Century” di masa lalu. Pada saat keputusan terburu-terburu diambil, ada saja pihak lain yang memanfaatkan situasi. Niat “MENGUASAI 51%” terasa sangat mulia. Tapi mulia untuk siapa?
Dalam Skandal Bank Century yang terjadi 10 tahun lalu menyisakan berita ini (lihat gambar bawah):
Sampai sekarang KPK RI belum melaksanakan perintah pengadilan ini. Tapi ini sandera bagi mantan wapres kita.
Saya anggota pansus Skandal Bank Century dan tahu betul modus orang-modus yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Dalam kasus Inalum Freeport pasti ada. Dan kasat mata. Karena kita tahu ini bukan transaksi biasa. Ini mega transaksi. Bisa jadi skandal raksasa.
Dari banyak argumen yang sudah disampaikan orang sederhana saja. Kata para ekonom, “Ini kan barang sendiri, kok pakai dibeli? Mahal lagi”. Belum lagi problem hukum dalam banyak UU yang dapat membuatnya jadi bahan sengketa.
Saya ingatkan status keuangan BUMN dalam konsep keuangan negara di Indonesia. Masih penuh interpretasi yang dilematis. Tidak gampang bagi Inalum disulap dan meminjam uang begitu besar tanpa jaminan negara. Maka ia bukan entitas bisnis murni.
BUMN kecil Inalum ini dapat uang dari mana? Hutang besar ini dijamin siapa? Saham per 51% bernilai 56 Triliun kata siapa? Padahal masa operasional tinggal 3 tahun. 3 tahun lagi nilainya 0%+Rongsokan. Sekarang 100% bernilai lebih 100T? Ini transaksi diatur siapa?
Itu saja peringatan, kita belum tahu detil persoalan tapi resiko yang diambil Presiden Jokowi akan ditanggung pemerintahan yang akan datang. Ingat sekali lagi Skandal Bank Century padahal yang menang adalah petahana toh pansus terbentuk dan skandal terbuka.
Drama “merebut kedaulatan dari tangan asing” ini luar biasa membuat kita lupa bahwa skandal mengintip ketidakcermatan. Sehingga lebih baik ngutang membeli milik sendiri daripada menunggu ambil hak sendiri.
Sekali lagi tahun 2021 Freeport selesai ijin-nya dan tidak perlu ada negosiasi. Kalau mau negosiasi ulang minta 50% gratis. Sekarang, setelah kita bayar pakai utang Freeport berlanjut 20 tahun lagi. Betul kata ekonom itu, “Namanya goblok!”. Maafkan.
Pelajaran berharga dari 2 kasus tambang Newmont dan Freeport adalah: Orang gak punya uang, maksa ingin nampak jadi jagoan, ujungnya jadi ngutang dan ditipu masuk lubang. Harusnya masuk bui lalu cari cantolan kesana kemari.
*dari Twitter @Fahrihamzah 22/12/2018