[PORTAL-ISLAM.ID] Direktur Eksekutif Para Syndcate Arie Nurcahyo menyebut tren elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengalami penurunan. Sementara tren pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno cenderung naik.
"Tren keduanya dari beberapa lembaga survei kita lihat cenderung elektabilitas capres stagnan, tapi kalau kita kumpulkan semua hasil survei dan kita tarik regenerasi linier tren gradien, untuk Jokowi-Ma'ruf gradiennya negatif itu minus, secara umum pergerakan Jokowi-Ma'ruf trennya nurun, kalau untuk Prabowo-Sandi itu trennya justru naik," ujar Arie saat diskusi di Kantor Para Syndcate, Jl Wijaya III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (14/12/2018) kemarin.
Sementara liputan khusus majalah Tempo edisi terbaru yang akan terbit besok Senin, 17 Desember 2018, menyorot faktor Ma'ruf Amin di kubu petahana.
Dalam cover majalah Tempo yang sudah beredar berjudul JOKOWI DAN FAKTOR MA'RUF, disitu disebutkan:
"Empat bulan jelang Pemilu April 2019, keberadaan Ma'ruf Amin tak memperbaiki elektabilitas Jokowi --jika bukan malah menggerus."
Berarti apa yang pernah disampaikan Ustadz Haikal Hassan Baras menemukan buktinya.
Dulu waktu Jokowi akhirnya mengumumkan sebagai cawapres adalah Ma'ruf Amin, Ustadz Haikal mengemukakan Jokowi masuk jebakan betmen. Terjebak hiruk pikuk Ijtima Ulama dari kubu oposisi, sehingga akhirnya 'terjebak' memilih cawapres dari tokoh ulama (Ma'ruf Amin).
Dan ternyata... sekarang malah elektabilitasnya makin turun. Trennya terus turun. 19 April 2019 benar-benar turun.
[Video - Ustadz Haikal Jebakan Betmen Cawapres]