[PORTAL-ISLAM.ID] Peringatan Hari Anti Korupsi sedunia dilaksanakan setiap tanggal 9 Desember. Bagaimana kondisi korupsi di negeri ini? Bagaimana pemberantasan korupsi di negeri ini? Pemberantasan korupsi cuma dijadikan proyek?
Berikut catatan Fahri Hamzah:
Tragis di negara kita, hari anti korupsi se-dunia dirayakan tanpa proposal pemberantasan korupsi kepada bangsa. Orang-orang merayakannya seperti merayakan hari bahagia. Hari yang akan kita ulang setiap tahun dengan jumlah korupsi dianggap tambah banyak.
Kemarin, antara 2 kandidat sempat bertengkar, ada yang mengatakan korupsi tambah banyak. Ada yang bilang korupsi tambah sedikit. Ada yang bilang ini dari masa lalu dan ada yang bilang ini dari masa sekarang. KPK bingung berada di tengah pertengkaran.
Jika pejabat dan penguasa bingung, rakyat tentu tambah linglung. Kita ada di mana sekarang? Kita mau kemana besok? Apakah korupsi adalah nasib atau kutukan? Apakah ini semua hukuman Tuhan? Ah, kita semua diajak semakin tidak rasional dan jalan akal dihentikan.
Bahaya dalam bangsa kita adalah karena perasaan bertanggung jawab rendah. Lalu disusupi oleh proyek yang tidak jelas ujung pangkalnya. Momok-momok masuk rumah tangga bangsa dan kita akhirnya menghabiskan tenaga untuk menghalau hantu tidak jelas bentuknya.
Inilah yang terjadi dengan isu korupsi ini. Sejak 16 tahun lalu proyek ini dilancarkan dengan bantuan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank). Para pejabat datang silih berganti tanpa tahu mereka lagi bermain apa. Sibuk mulai nampak sebagai sukses. Seperti topeng monyet!
Setelah 16 tahun, masalah tambah banyak, tapi pejabat itu terus meyakinkan dirinya bahwa dia sukses. Maka, Hari Anti Korupsi dirayakan seperti sebuah sukses besar. Sementara itu ekonomi mulai surut dan reputasi negara tambah amburadul. Pejabat semakin sibuk tak peduli apapun.
Lama-lama kita semakin diajak untuk percaya bahwa inilah kita, negara penuh maling dan bromocorah, genderuwo dan sontoloyo! Mereka meyakinkan publik bahwa tidak ada jalan akal dalam memberantas korupsi. Mereka menyebar perasaan tidak berdaya bahwa memang inilah nasib kita.
Harus ada yang menawarkan peta jalan, karena korupsi soal sederhana. Jangan percaya korupsi soal rumit. Sebab korupsi bukan kejahatan baru. Di banyak negara bahkan korupsi itu sudah tinggal nama. Di era Digital Technology orang makin sulit mencuri.
Tetapi, ada yang tidak ingin korupsi hilang dari negeri ini. Agar tetap menjadi proyek APBN resmi. Dan setiap tahun negara mengeluarkan anggaran lagi. Untuk pertunjukan anti korupsi dan juga perayaan anti korupsi. Selamat Merayakan Hari Anti Korupsi. Terus dan terus lagi.
(Sumber: Twitter @Fahrihamzah 9/12/2018)