[PORTAL-ISLAM.ID] Baru difungsikan dan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), 20 Desember kemarin, jalan Tol Salatiga-Solo ambles. Tepat di kilometer 491 atau di timur Balai Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, Boyolali. Tanah timbunan penopang jalan tol longsor.
Timbunan tanah setinggi kurang lebih 10 meter itu longsor sepanjang 100 meter. Konstruksi rigid beton jalan tol itu jadi menggantung, seperti sebuah goa yang cukup lebar dan dalam. Longsoran tanah juga menutup saluran irigasi teknis persawahan warga. Jika tidak segera ditangani, akan berdampak pada saluran irigasi sawah petani.
Rahmanta, 29, pengendara yang saat itu melintasi jalur sebelah jalan tol mengaku kaget dengan kejadian tol tersebut. Padahal, saat kejadian kondisi cuaca cerah.
“Tanah timbunan jalan tol tersebut tiba-tiba longsor begitu saja,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Solo.
Dia kemudian mendekati lokasi yang memang tak jauh dari jalan desa tersebut. Peristiwa itu juga memantik perhatian masyarakat dan pengguna jalan lain. Tak sedikit warga yang keheranan dengan kejadian itu, mengingat jalan tol Salatiga-Solo ini baru selesai dibangun dan baru saja difungsikan untuk arus mudik Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
“Baru dibangun sudah rusak. Gak tahu gimana konstruksinya,” kata seorang petani setempat, Narno, 50.
Padahal, lanjutnya, di lokasi yang mengalami longsor tersebut, kontur tanah sangat padat. Seperti kondisi tanah yang digunakan pada umumnya. Apalagi saat kejadian tidak sedang hujan. Termasuk di kanan kiri sepanjang jalan tol juga sudah diberi saluran air.
“Jadi air sebenarnya mengalir lancar tidak menggerus tanah timbunan. Mungkin ada penyebab lain,” ujarnya.
Sementara itu, Manager Administrasi PT Jasamarga Solo-Ngawi (JSN) Fatahillah, mengaku kejadian itu sudah cukup lama. Tapi warga kemungkinan baru mengetahuinya Senin lalu 24 Desember 2018.
“Yang ambrol bukan di jalan tolnya, tapi tanah di pinggir jalan tol yang tergerus aliran air, dan kami langsung memperbaikinya,” ujarnya.
Di lokasi longsor petugas hanya mengamati kondisi tanah timbunan yang longsor tersebut. Meski sudah dilalui ribuan kendaraan dari arah Salatiga, namun belum ada upaya perbaikan sementara atau penguatan.
Sumber: RadarSolo
Warganet pun berkomentar.