[PORTAL-ISLAM.ID] ISTANBUL - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyampaikan pidato di hadapan ratusan anggota parlemen dari berbagai negara yang hadir di acara The Second Conference of The Asociation of Parlementarians for AlQuds di Istanbul Turki, Jum'at (14/12/2018).
Pidatonya selama hampir dua jam lebih dengan suara lantang, Erdogan menyerukan untuk bersatu, bersama mengakhiri penderitaan rakyat Palestina yang sudah terjadi sekian lama.
"Anda datang kesini tidak hanya mewakili diri sendiri, tapi Anda datang mewakili jutaan ummat Islam di dunia untuk membela nasib bangsa Palestina," kata Erdogan dalam pidatonya.
"Sesungguhnya AlQuds bukan hanya tanggung jawab rakyat Palestina. AlQuds adalah harga diri, kehormatan dan kemuliaan dunia Islam yang tidak bisa ditawar. AlQuds adalah urusan kita bersama," tegas Erdogan.
Ratusan anggota parlemen dari beberapa negara, hadir dalam acara tersebut.
Pertemuan regional antar anggota parlemen dunia yang membahas soal Palestina, parlemen Indonesia diwakili oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan, dua Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah, politisi PKS Jazuli Juwaini dan beberapa anggota parlemen lain.
ARAH BARU PERJUANGAN MEMERDEKAKAN PALESTINA
Berikut analisa disampaikan pengamat internasional, Hasmi Bakhtiar, terkait pidato Erdogan yang disampaikan di akun twitternya (@hasmi_bakhtiar):
▶️ Gw ikut menyimak pidato Erdogan ini sore tadi pada konferensi parlemen untuk AlQuds. Saat ini, dunia selalu menunggu apa yang akan disampaikan Erdogan ketika berpidato, apalagi terkait issue penting seperti kemerdekaan Palestine.
▶️ Jujur saja, saat ini pidato pemimpin negara Islam yang paling ditunggu Barat wabilkhusus Uni Eropa adalah pidato Erdogan. Ketika UE ingin mengambil sikap maka mereka suka tidak suka harus melihat Turky, karena Turky bisa disebut reprsentasi kekuatan Islam saat ini.
▶️ Issue Palestine akan selalu menjadi topik hangat dunia internasional karena di sana ada dua peradaban yang sedang bertarung. Bangsa Palestine didukung oleh dunia Islam dan penjajah Israel yang selalu dilindungi oleh Barat.
▶️ Issue pembebasan Palestine hampir tidak pernah absen dari dunia Islam, tapi selama tujuh dekade cita2 tersebut hanya seperti sebuah khayalan. Faktanya Palestine tetap dijajah hingga hari ini. Resolusi dan sanksi dunia terhadap Israel tiada berguna.
▶️ Berapa banyak bantuan yang sudah dikeluarkan oleh negara2 dunia untuk kemerdekaan Palestine? Berapa banyak aksi dan protes menolak penjajahan Israel di Palestine? Semua seperti sia2. Sampai ada yang beranggapan kondisi Palestine saat ini adalah takdir buruk tanpa solusi.
▶️ Dari pidato Erdogan tadi sore dan beberapa pidatonya dalam kesempatan yang lain terlihat dirinya begitu yakin bahwa penjajahan Israel ini bisa diakhiri. Tentu dengan meninggalkan cara2 lama yang terbukti gagal selama hampir tujuh dekade.
▶️ Erdogan menawarkan #ArahBaru perjuangan untuk memerdekakan Palestine. Terbukti dengan hanya memasok bantuan berupa uang dan makanan untuk rakyat Palestine tidak membuat negeri tsb merdeka. Begitu juga dengan hanya membangun prasarana, pada akhirnya hancur di tangan Israel.
▶️ Selama ini pemimpin Islam menyikapi problem Palestine seperti menyikapi korban bencana alam. Beri sumbangan dll, padahal yang terjadi adalah perang eksistensi dengan level tinggi. Artinya, jika ingin memenangkan peperangan maka pemimpin Islam harus menguasai semua level.
▶️ Ketika dunia Islam ingin memerdekakan Palestine maka harus siap berhadapan dg kemunafikan dunia. Permasalahannya selama ini kita berlindung di balik kemunafikan itu. Hal mustahil mengharap keadilan dari Amerika atau pembelaan cuma2 dari Eropa. Ini yang ingin dipahamkan Erdogan.
▶️ Itu sebabnya ketika berpidato terkait Palestine, Erdogan berkali-kali mengulang kata "persatuan". Selalu terdengar dari mulutnya issue Somalia, Rohingya dll. Yang sedang dia bangun adalah rasa sepenanggungan. Erdogan mengingatkan jangan pernah menunggu keadilan tapi kita ciptakan.
▶️ Siapa sangka Turky yang dulu hanya sekelas Mesir saat ini bisa melesat maju ke depan sejajar dengan negara-negara kuat dunia? Siapa sangka presiden negara kumuh tsb bisa menjadi sosok penting dalam pergaulan pemimpin dunia?
▶️ Erdogan saat ini mengulurkan tangan kepada negara2 Islam agar menjadi sejajar. Erdogan sangat paham bahwa problem umat Islam begitu banyak dan mustahil bisa diselesaikan oleh Turky sendirian. Siapa yang akan menyambut uluran tangan Erdogan?
▶️ Gw membaca pidato yang disampaikan pak @ZUL_Hasan (Ketua MPR RI) mewakili rombongan dari Indonesia. Bahasanya gw rasa cukup lugas dan terkesan cukup berani. Sikap rakyat Indonesia dari dulu hingga sekarang tidak pernah berubah selalu mendukung penuh kemerdekaan Palestine.
▶️ Masalahnya ada pada pemimpin kita yang tidak paham harus berbuat apa terkait issue Palestine. Gw juga melihat Jokowi tidak paham bagaimana cara menyambut uluran tangan Erdogan untuk naik ke pentas dunia bicara kemerdekaan Palestine.
▶️ Ketika kampanye dulu Jokowi seakan sangat paham issue Palestine, janji ini itu jika terpilih. Nyatanya semua itu bohong, malah Jokowi seperti tidak percaya diri untuk tampil di panggung internasional yang nantinya akan berdampak terhadap nilai jual Jokowi dalam berbagai issue.
▶️ Makanya ketika tadi gw bertanya siapa yang akan menyambut uluran tangan Erdogan, pastinya rakyat Indonesia sudah menyambut, hanya saja pemerintah kita kapasitasnya tidak memadai. Jokowi tidak paham apa yang terjadi apalagi solusi.
▶️ Sebagai negara demokrasi sekaligus berpenduduk muslim terbesar sudah cukup kita menanggung malu ulah Jokowi ini. Ke depannya harus hadir pemimpin yang fasih bicara gagasan pada skala internasional, jauh dari sifat minder apalagi planga plongo.
▶️ Seharusnya pemimpin kita (sebagai negeri muslim terbesar dunia) yang menyampaikan seruan persatuan negara-negara Islam, yang menyampaikan kpd Barat bahwa tanah Palestine tidak akan kita lepas walau sejengkal. Kenapa? Karena kita Indonesia memiliki bahu yang jauh lebih kuat dibanding Turky. Kita yang seharusnya memikul.
▶️ Seharusnya kita bersama Turky berdiri berdampingan memulai kerja #ArahBaru perjuangan yang ditawarkan Erdogan demi bebasnya Palestine. Apalagi sikap Indonesia menolak penjajahan yang dilakukan Israel sejalan dengan konstitusi (Pembukaan UUD 1945). Sayang, kapasitas Jokowi tidak sampai ke sana.
▶️ Erdogan butuh partner di panggung internasional untuk bicara pada dunia bahwa Palestine harus merdeka dan Israel harus hengkang. Sekedar mengutuk atau menghimbau PBB untuk tegas terhadap Israel adalah cara kerja lama yang telah terbukti gagal.
▶️ Menarik juga ketika Erdogan membahas issue kematian @JKhashoggi yang didalangi oleh Ben Salman. Kejahatan sang pangeran yang akhirnya mengantarkan Saudi untuk bertekuk lutut pada Israel demi mendapat perlindungan.
▶️ Saudi adalah contoh negara besar dengan posisi yang sangat strategis namun semua potensi tsb sia-sia akibat salah urus. Bahkan Saudi menjadi sekutu utama Israel menghabisi bangsa2 Arab termasuk Palestine. Tentu Indonesia tidak akan kita biarkan bernasib sama.
▶️ Konferensi parlemen untuk AlQuds sangat positif, ide-ide yang lahir di sana juga pantas menjadi harapan, sikap delegasi Indonesia juga menggembirakan. Saatnya Indonesia menyambut uluran tangan Erdogan bekerja cepat dan cerdas demi kemerdekaan Palestine.
▶️ Harapan ini tentu akan menjadi lebih mudah diwujudkan jika hadir pemimpin yang benar2 paham permasalahan dan berani menggenggam erat cita2 kita memerdekakan Palestine. Sudah cukup kita dibuat malu oleh Jokowi di hadapan dunia internasional wabilkhusus dunia Islam. Sekian.
Sumber: https://twitter.com/hasmi_bakhtiar
(Simak video pidato Erdogan):
كلمة في المؤتمر الثاني لرابطة برلمانيون لأجل القدس https://t.co/Xx3eRjrrEF— رجب طيب أردوغان (@rterdogan_ar) 14 Desember 2018