[PORTAL-ISLAM.ID] Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto jujur mengakui dirinya tidak pantas menjadi imam sholat, lebih baik mengikuti (menjadi makmum) daripada harus pura-pura pencitraan.
"Ya saya merasa tau diri. Yang jadi imam ya harus orang yang lebih tinggi ilmunya. Saya tidak takut mengakui saya merasa tidak pantas menjadi imam sholat. Lebih baik saya ikuti orang yang lebih tinggi ilmunya dari saya. Untuk apa saya bohong? Untuk apa saya pura-pura kepada kalian?" ujar Prabowo dalam pidatonya pada Konferensi Nasional Gerindra di Sentul, Bogor, Senin (17/12/2018).
Prabowo mengatakan tidak merasa khawatir memberikan pengakuan mengenai kepantasan menjadi imam salat. Dia menyatakan, setiap kali tidak mengerti mengenai persoalan agama, dia akan bertanya kepada seorang ustaz.
Pernyataan kejujuran Prabowo ini mendapat apresiasi luas publik. Salah satunya dari Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
"Nanti akan ada waktunya, kepribadian ulama dan umara (penguasa) menyatu pada satu orang.... tapi lebih baik punya umara yang tidak membenci ulama itu aja dulu... daripada umara sudah gak paham agama pakai benci ulama lagi," ujar Fahri Hamzah.
Nanti akan ada waktunya, kepribadian ulama dan umara menyatu pada satu orang....tapi lebih baik punya umara yang tidak membenci ulama itu aja dulu...daripada umara sudah gak paham agama pakai benci ulama lagi.. #UlamaUmaraKompak— #Setelah47 (@Fahrihamzah) 17 Desember 2018
Prabowo tidak ingin bersandiwara dan membohongi rakyat. Untuk urusan agama, lebih memilih menyerahkan kepada ahlinya & itu adalah lbh baik dari pd berpura2 di depan rakyat.— TehBotol (@Ndon08Back) 17 Desember 2018
Lebih baik ikuti orang yg lebih tinggi ilmunya dari saya. Untuk apa saya bohong, untuk apa saya berpura2 pic.twitter.com/NfdqVQQ4vA