[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengambil keputusan untuk memberhentikan Arcandra Tahar dari jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang belum genap satu bulan.
Merespons masalah ini, pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra mengkritik keras atas terjadinya kelalaian dan kecerobohan dalam mengangkat menteri tersebut.
"Kapan sih rakyat negeri ini akan sadar bahwa negara seharusnya dipimpin orang yang mengerti urusi negara, bukan amatiran melulu?" kata Yusril di akun Twitter @Yusrilihza_Mhd, Senin (15/8/2016).
2. Kapan sih rakyat negeri ini akan sadar bahwa negara seharusnya dipimpin orang yg mengerti ngurusi negara, bukan amatiran melulu?— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) 15 Agustus 2016
"Presiden sampai salah mengangkat menteri yang ternyata telah kehilangan status WNI-nya adalah tindakan yang memalukan. Anehnya, para menteri pembantu presiden memberikan penjelasan bertele-tele mengenai status kewarganegaraan Archandra Tahar," imbuhnya.
3. Presiden sampai salah mengangkat menteri yang ternyata telah kehilangan status WNInya adalah tindakan yg memalukan— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) 15 Agustus 2016
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini menjelaskan, Presiden Jokowi harusnya bertanya kepada dirinya sendiri apakah beliau mampu mengurus negara ini dengan benar sesuai amanat konstitusi.
"Jangan biarkan negara ini amburadul, jadi bahan olok-olok dan tertawaan bangsa lain. Kita harus punya harga diri. Urus negara ini dengan benar, jangan bertindak seperti amatiran yang akhirnya memalukan bangsa dan negara," pungkasnya.
7. Jangan biarkan negara ini amburadul, jadi bahan olok2 dan tertawaan bangsa2 lain. Kita harus punya harga diri.— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) 15 Agustus 2016
Sumber: Sindonews