[PORTAL-ISLAM.ID] Tiap pagi yang memenuhi kepala saya: “Bagaimana Islam bisa lebih cepat, lebih luas, lebih banyak disebarkan? Bagaimana dakwah agar lebih baik?”, itu pertanyaannya
Lalu saya berpikir juga, “Amal apa yang saya harus buat hari ini supaya Allah ridha, amanah dakwah ini masih bisa saya emban”, supaya kita tak lupa diri
Bila masih ada waktu, berpikir juga, “Bagaimana caranya agar anak dan istri lebih sayang pada saya, apa yang bisa buat mereka bahagia hari ini?”, itu penting
Tapi juga tentu masih ada waktu utuk berpikir tentang mencari nafkah halal buat bayar listrik, kontrakan, gaji karyawan, beli pulsa, dan lain-lainnya
Kalau masih ada sisa waktu, “Apa yang bisa buat saya lebih hepi hari ini? Yang mubah dan mudah tapi nggak salah? Makan apa? Main apa?” Gitu hehehe
Yang jelas, amanah dakwah terlalu banyak mengantri, mereka yang haus akan ilmu terus-menerus menanti pemenuhan, sampai mati dakwah ini nggak selesai
Cuma mau mengingati diri, bahwa orang-orang yang mencintaimu karena Allah, selalu menanti waktumu. Habiskan waktumu yang terbaik untuk hal ini
Ketimbang menghabiskan waktu melayani mereka yang hatinya sudah dipenuhi benci, suka memaki, yang lidahnya hanya untuk memuji penista agama, tak penting
Sebab menjelaskan diri atau klarifiikasi itu terkadang percuma. Kata sahabat Ali, yang mencintai tak perlu itu, dan yang membenci takkan percaya
Kalau saya punya 30 menit, saya lebih memlilih untuk menjelaskan Islam, membuat orang lebih taat Allah, ketimbang melayani mereka yang membenci
Haters gonna hate, what do you expect? Mereka sebarisan dengan penista agama, seguru seilmu dengan si abu-abu itu, gak usah heran, begitulah mereka
Paling top, doain. Kalau kita salah semoga Allah mengampuni kita, kalau kita benar semoga Allah mengampuni mereka, udah gitu aja.
Penulis: Ust. Felix Siauw