[PORTAL-ISLAM.ID] Menjadi sopir Sandiaga Salahudin Uno selama 18 tahun, Gunawan Setiyoko (44) mengaku mendapat banyak pengalaman yang tidak terlupakan. Banyak kenangan suka maupun duka yang dialami ayah tiga anak ini hingga Sandi terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Menurut Wawan, pangilan akrab Gunawan, Sandi merupakan sosok yang taat agama dan baik terhadap seluruh karyawan atau anak buahnya. Bahkan, di sela-sela kesibukan selalu menyempatkan untuk menunaikan shalat Dhuha meski harus di dalam mobil.
“Orangnya baik dan ibadahnya kuat, dia juga tidak ketinggalan puasa Senin-Kamis jalan terus dan selalu shalat Dhuha di mobil kalau nggak sempat sholat dirumah dia selalu shalat duha di mobil, selalu itu Dhuha nggak lepas,” tuturnya saat ditemui poskotanews.com dikediaman Sandi di Jalan Pulombangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (16/10/2017).
Tidak hanya itu, ia juga menilai Sandi sebagai pribadi yang menghargai tenaga orang dengan selalu memberi tambahan uang kepada anak buahnya. “Bapak ngasih (uang tambahan), bapak kalau untuk tenaga orang itu dihargai. Makanya saya 18 tahun ikut bapak betah karena cocok lah,” tuturnya.
Begitu juga saat Sandi marah, menurut Wawan kemarahan tersebut tidak pernah diluapkan Sandi saat itu juga didepan banyak orang melainkan menunggu waktu saat berdua dan dengan cara yang dirasa ramah.
“Misalnya kayak macet, ‘kok macet ya, next time jangan lewat sini ya kamu coba cari jalan lain’ gitu-gitu aja. Hal-hal kayak gitu bapak maunya tegur langsung negur pun pas nggak ada orang lain di sekelilingnya misalnya ada saya ajudan dan saya ada salah bapak nggak ngomong hari itu nanti setelah berdua dimobil baru ngomong ‘Wan yang kemarin-kemarin jangan gini gini ya’ saya bilang siap pak,” kata Wawan menirukan ucapan Sandi.
Beberapa hal tidak bisa dilupakan Wawan terkait kebaikan Sandi terhadap dirinya dan keluarga. Selama 18 tahun ikut Sandi, ia bisa membiayai sekolah anak-anaknya. Kepada anak Wawan, Sandi selalu memberikan bantuan biaya sekolah.
“Alhamdulilah semua sama bapak sudah dijaminkan, maksudnya untuk kesejahteraan keluarga bapak memperhatikan terutama untuk pendidikan bapak lebih fokus,” ucap dia.
Bahkan, semua biaya kelahiran tiga anak Wawan yang lahir secara cesar ditanggung oleh Sandi.
“Sementara untuk beasiswa dapat dari bapak, untuk biaya sendiri alhamdulilah masih bisa. Tapi, untuk kayak kemarin masalah lahiran istri saya kan tiga-tiganya cesar dan butuh biaya besar itu semua bapak yang biayai, alhamdulilah disitulah baiknya bapak,” kata dia.
Banyak hal yang tidak bisa ia lupakan, banyak hal yang menjadi kenangan termasuk banyak manfaat ia dapat selama menjadi sopir Sandi. Diantaranya, dengan mengikuti Sandi berkampanye ia juga menjadi tahu cara berkomunikasi yang baik serta menjadi tahu banyak tempat di wilayah Jakarta.
“Selama ini kan yang saya kenal dari rumah ke kantor dari kantor ke rumah gitu aja,” kata Wawan sembari tertawa.
Atas kebaikan Sandi tersebut, Wawan selalu berkeinginan untuk memberikan pelayanan yang baik. Ia berpendapat cara itu ia bisa membalas kebaikan Sandi terhadap keluarganya.
“Saya bersyukur bisa punya pimpinan seperti pak Sandi Uno, orangtua saya sampai wanti-wanti kamu jaga nama baik pak Sandi dia sudah baik sama kamu gimana cara kamu membalas baiknya, ya dengan cara itulah saya mengabdi,” pungkasnya menyudahi.
Sumber: Swamedium