[PORTAL-ISLAM.ID] Taujih Ustadz Musyaffa Ahmad Rahim, Lc, MA, mantan Ketua Bidang Kaderisasi DPP PKS era Presiden Anis Matta, di acara Deklarasi GARBI Provinsi Bengkulu.
"Alhamdulillah atas limpahan nikmat dari Allah, pagi hari ini kita dipertemukan Allah SWT untuk mempertegas kembali komitmen kita untuk terus menjalankan amanah dakwah, amanah yang kita terima dari Allah SWT. Kita bertemu dalam rangka untuk saling menguatkan, ta'awun 'alal birri wattaqwa.
Memang saat awal start itu tidak bisa langsung melaju dengan kecepatan tinggi. Pesawat terbang itu kalau mau tinggal landas itu pasti ada runway-nya (ancang-ancangnya). Dia dipacu mulai dari pelan, lalu setelah pada kecepatan tertentu, kemudian antara pilot dan co-pilot berdiskusi sudah tiba saatkah untuk tinggal landas?
Jadi awalnya menggelinding dengan kecepatan pelan. Tetapi yang penting adalah dari awal memang sudah ada khuttoh, sudah ada rencana untuk terbang. Dan pada saat sudah terbang pun, di dunia penerbangan dikenal namanya eleven critical limit, 11 menit yang sangat kritis, yaitu 8 menit tingggal landas (take-off) dan 3 menit proses landing. Peristiwa jatuhnya Lion JT itu kejadiannya menit 13. Menit 13 itu peristiwanya, tapi kejadiannya di 8 menit awal.
Namun yang perlu kita perhatikan, sebelum benar-benar tinggal landas, seluruh mekanisme sudah dikontrol semuanya, dari pesawat sampai manusianya memang laik untuk terbang. Dipastikan juga bahwa lingkungan dimana pesawat itu akan terbang memungkinkan pesawat itu untuk terbang.
Nah ini pula, ikhwan wa akhwat, ini yang perlu kita perhatikan.
Ada tiga hal yang perlu kita pastikan.
Yang pertama, memang terdapat potensi untuk diterbangkan.
Kedua, kita harus pastikan potensi ini dikendalikan dan dikelola oleh orang-orang yang memiliki kapasitas, kemampuan untuk menerbangkan pesawat.
Ketiga, situasi dan kondisinya memungkinkan bagi awak-awak pesawat itu untuk menerbangkan pesawat."
[Video]